tag:blogger.com,1999:blog-80287861496275426722024-03-13T10:04:41.949-07:00Kumpulan Tugas KuliahBlog yang isinya Tugas Kuliah anak AkuntansiAdminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.comBlogger24125tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-89088732088034571862012-02-20T08:13:00.001-08:002012-02-20T08:14:57.828-08:00Pembangunan Ekonomi Daerah<div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiZlTQFruBkJw-MIfpzeNS9z9jKKD4eQM4GWMkQ_CZE03sb5WRcdVx2mBIro08t38PFBDl8zHsicL-kbEUk8zX9u3ijhrblv9fRzYv5NaWIy7JQJKigBmhtFybOLqEindt8p4Oc0odUipD/s320/Kesenjangan-Kaya-Miskin.jpg" width="320" /></div>Kali ini saya akan share tentang <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2012/02/pembangunan-ekonomi-daerah.html" target="_blank"><b>Bab Pembangunan Ekonomi Daerah</b></a> sob. Oke langsung aja ke artikel di bawah ini.<b> </b><br />
<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>I. Pembangunan Ekonomi Regional </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
Secara tradisional pembangunan memiliki arti peningkatan yang terus menerus pada Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto suatu negara. Untuk daerah, makna pembangunan yang tradisional difokuskan pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto suatu provinsi, kabupaten, atau kota. </div><div style="text-align: justify;"><br />
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999). </div><div style="text-align: justify;"><br />
Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi selain menciptakan pertumbuhan yang setinggi-tingginya, harus pula menghapus atau mengurangi tingkat kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan tingkat pengangguran. Kesempatan kerja bagi penduduk atau masyarakat akan memberikan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Todaro, 2000). </div><div style="text-align: justify;"><br />
Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan dengan menggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumberdaya fisik secara lokal (daerah). Orientasi ini mengarahkan kita kepada pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk mencipatakan kesempatan kerja baru dan merangsang peningkatan kegiatan ekonomi.<br />
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses, yaitu proses yang mencakup pembentukan institusi - institusi baru, pembangunan indistri - industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan pengembangan perusahaan-perusahaan baru. </div><div style="text-align: justify;"><br />
Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakatnya harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu pemerintah daerah berserta pertisipasi masyarakatnya dan dengan menggunakan sumber daya-sumber daya yang ada harus mampu menaksir potensi sumber daya yang diperlukan untuk merancang dan membangun perekonomian daerah. </div><div style="text-align: justify;"><br />
Pembangunan ekonomi nasional sejak PELITA I memang telah memberi hasil positif bila dilihat pada tingkat makro. Tingkat pendapatan riil masyarakat rata-rata per kapita mengalami peningkatan dari hanya sekitar US$50 pada pertengahan dekade 1960-an menjadi lebih dari US$1.000 pada pertengahan dekade 1990-an. Namun dilihat pada tingkat meso dan mikro, pembangunan selama masa pemerintahan orde baru telah menciptakan suatu kesenjangan yang besar, baik dalam bentuk personal income, distribution, maupun dalam bentuk kesenjangan ekonomi atau pendapatan antar daerah atau provinsi.<br />
<br />
Kasus Pembangunan Indonesia Bagian Timur <br />
Hasil pembangunan ekonomi nasional selama pemerintahan orde baru menunjukkan bahwa walaupun secara nasional laju pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata per tahun tinggi namun pada tingkat regional proses pembangunan selama itu telah menimbulkan suatu ketidak seimbangan pembangunan yang menyolok antara indonesia bagian barat dan indonesia bagian timur. Dalam berbagai aspek pembangunan ekonomi dan sosial, indonesia bagian timur jauh tertinggal dibandingkan indonesia bagian barat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Tahun 2001 merupakan tahun pertama pelaksanaan otonomi daerah yang dilakukan secara serentak diseluruh wilayah indonesia. Pelaksanaan otonomi daerah diharapakan dapat menjadi suatu langkah awal yang dapat mendorong proses pembangunan ekonomi di indonesia bagian timur yang jauh lebih baik dibanding pada masa orde baru. Hanya saja keberhasilan pembangunan ekonomi indonesia bagian timur sangat ditentukan oleh kondisi internal yang ada, yakni berupa sejumlah keunggunlan atau kekeuatan dan kelemahan yang dimiliki wilayah tersebut. <br />
<br />
Keunggulan wilayah Indonesia Bagian Timur <br />
Keunggulan atau kekeuatan yang dimiliki Indonesia bagian timur adalah sebagai berikut: <br />
1. Kekayaan sumber daya alam <br />
2. Posisi geografis yang strategis <br />
3. Potensi lahan pertanian yang cukup luas <br />
4. Potensi sumber daya manusia </div><div style="text-align: justify;"><br />
Sebenarnya dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki indonesia bagian timur tersebut, kawasan ini sudah lama harus menjadi suatu wilayah di Indonesia dimana masyarakatnya makmur dan memiliki sektor pertanian, sektor pertambangan, dan sektor industri manufaktur yang sangat kuat. Namun selama ini kekayaan tersebut disatu pihak tidak digunakan secara optimal dan dipihak lain kekayaan tersebut dieksploitasi oleh pihak luar yang tidak memberi keuntungan ekonomi yang berarti bagi indonesia bagian timur itu sendiri. <br />
<b><br />
Kelemahan Wilayah Indonesia Bagian Timur </b><br />
Indonesia bagian tinur juga memiliki bagian kelemahan yang membutuhkan sejumlah tindakan pembenahan dan perbaikan. Kalau tidak, kelemahan-kelemahan tersebut akan menciptakan ancaman bagi kelangsungan pembangunan ekonomi di kawasan tersebut. Kelemahan yang dimiliki Indonesia bagian timur diantaranya adalah: <br />
1. Kualitas sumber daya manuasia yang masih rendah <br />
2. Keterbatasan sarana infrastruktur <br />
3. Kapasitas kelembagaan pemerintah dan publik masih lemah <br />
4. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan masih rendah <br />
<br />
<b>Tantangan dan Peluang </b><br />
Pembanguanan ekonomi di Indonesia bagian timur juga menghadapai berbagai macam tantangan, yang apabila dapat diantisipasi dengan persiapan yang baik bisa berubah menjadi peluang besar. Salah satu peluang besar yang akan muncul di masa mendatang adalah akibat liberalisasi perdagangan dan investasi dunia (paling cepat adalah era AFTA tahun 2003). Liberalisasi ini akan membuka peluang bagi IBT, seperti juga IBB, untuk mengembangkan aktivitas ekonomi dan perdagangna yang ada di daerahnya masing- masing.<br />
<br />
<b>Langkah –langkah yang Harus Dilakukan </b><br />
Pada era otonomi dan dalam menghadapi era perdagangan bebas nanti, IBT harus menerapkan suatu strategi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan yang mendorong pemanfaatan sebaik-baiknya semua keunggulan–keunggulan yang dimiliki kawasan tersebut tanpa eksploitasi yang berlebihan yang dapat merusak lingkungan. Dalam new development paradigm ini, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan, diantaranya sebagai berikut. </div><div style="text-align: justify;"><br />
1. Kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan secara merata di seluruh daerah di IBT. Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus merupakan prioritas utama dalam kebijakan pembangunanekonomi dan sosial di IBT. Untuk maksud ini, kebijakan pendidikan, baik pada tingkat nasional maupun daerah, harus diarahkan pada penciptaan sumber daya manusia berkualitas tinggi sesuai kebutuhan setiap kawasan di Indonesia. IBT harus memiliki ahli-ahli khususnya dibidang kelautan, perhutanan, peternakan, pertambangan, industri, pertanian,dan perdagangan global. </div><div style="text-align: justify;"><br />
2. Pembangunan sarana infrastuktur juga harus merupakan prioritas utama, termasuk pembangunan sentra-sentra industri dan pelabuhan-pelabuhan laut dan udara di wilayah-wilayah IBT yang berdasarkan nilai ekonomi memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi entreport. </div><div style="text-align: justify;"><br />
3. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang memiliki keunggulan komparatif berdasarkan kekayaan sumber daya alam yang ada harus dikembangkan seoptimal mungkin, di antaranya adalah sektor pertanian dan sektor industri manufaktur. Setiap daerah/provinsi IBT harus berspesialisasi dalam suatu kegiatan ekonomi yang sepenuhnya didasarkan pada keunggulan komparatif yang dimiliki oleh masing-masing daerah atau provinsi. </div><div style="text-align: justify;"><br />
4. Pembangunan ekonomi di IBT harus dimonitori oleh industrialisasi yang dilandasi oleh keterkaitan produksi yang kuat antara industri manufaktur dan sektor-sektor primer, yakni pertanian dan pertambangan. <br />
<br />
Teori dan Model Analisis Pembangunan Ekonomi Daerah <br />
Ada beberapa teori yang menerangkan tentang pembangunan daerah yaitu: </div><div style="text-align: justify;"><br />
1. Teori Basis Ekonomi </div><div style="text-align: justify;"><br />
eori basis ekonomi menyatakan bahwa faktor penetu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan barang dan jasa dari luar daerah. Proses produksi di sektor industri di suatu daerah yang menggunakan sumber daya produksi(SDP) lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku, dan output-nya diekspor menghasilkan pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan perkapita, dan menciptakan peluang kerja di daerah tersebut. </div><div style="text-align: justify;"><br />
2. Teori Lokasi </div><div style="text-align: justify;"><br />
Teori lokasi juga sering digunakan untuk penentuan atau pengembangan kawasan industri di suatu daerah. Inti pemikiran teori ini didasarkan pada sifat rasional pengusaha/perusahaan yang cenderung mencari keuntungan setinggi mungkin dengan biaya serendah mungkin. Oleh karena itu, pengusaha akan memilih lokasi usaha yang memaksimumkan keuntungannya dan meminimalisasikan biaya usaha/produksinya, yakni lokasi yang dekat dengan tempat bahan baku dan pasar. <br />
<br />
<br />
<b>3. Teori Daya Tarik Industri </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
Menurut Kotler dkk. (1997), ada beberapa faktor penentu pembangunan industri di suatu daerah, yang terdiri atas faktor-faktor daya tarik industri dan faktor-faktor daya saing daerah. <br />
a. Faktor-faktor daya tarik industri antara lain: <br />
1. Nilai Tambah yang Tinggi per Pekerja (Produktivitas) <br />
Ini berarti industri tersebut memiliki sumbangan yang penting tidak hanya terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, tetapi juga pembentukan PDRB. <br />
2. Industri-industri Kaitan <br />
Ini berarti perkembangan industri-industri tersebut akan meningkatkan total nilai tambah daerah atau mengurangi “kebocoran ekonomi” dan ketergantungan impor.<br />
3. Daya Saing di Masa Depan<br />
Hal ini sangat menentukan prospek dari pengembangan industri yang bersangkutan. <br />
4. Spesialisasi Industri <br />
Sesuai dasar pemikiran teori-teori klasik mengenai perdagangan internasional, suatu daerah sebaiknya berspesialisasi pada industri-industri di mana daerah tersebut memiliki keunggulan komparatif sehingga daerah tersebut akan menikmati gain from trade. <br />
5. Potensi ekspor <br />
6. Prospek bagi Permintaan Domestik</div><div style="text-align: justify;"><br />
Dasar pemikirannya untuk memberikan suatu kontribusi yang berarti bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui konsumsi lokal. <br />
<br />
b. Faktor-faktor penyumbang pada daya tarik industri dapat dikelompokkan dalam 4 kelompok (Kotler dkk., 1997), yakni sebagai berikut. </div><div style="text-align: justify;"><b><br />
1. Faktor-faktor Pasar </b><br />
Faktor-faktor ini antara lain ukuran pasar, ukuran segmen kunci, laju pertumbuhan pasar, keragaman pasar, kepekaan terhadap harga dan faktor eksternal, siklus dan musim dan kemampuan tawar menawar. </div><div style="text-align: justify;"><br />
<b>2. Faktor-faktor Persaingan </b><br />
Faktor-faktor ini antara lain tingkat pemusatan, substitusi disebabkan oleh progres teknologi, tingkat dan jenis integrasi, dan entry ratesdan exist rates.</div><div style="text-align: justify;"><br />
<b>3. Faktor-faktor Keungan dan Ekonomi</b><br />
Faktor-faktor ini antara lain ilai tambah, kesempatan kerja, keamanan, stabilitas ekonomi, pemanfaatan kapasitas produksi, skala ekonomis, dan ketersediaan infrastruktur keuangan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
<b>4. Faktor-faktor Teknologi </b></div><div style="text-align: justify;">Faktor-faktor ini antara lain kompleksitas, diferensiasi, paten dan hak cipta, dan teknologi proses manufaktur yang diperlukan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
Berdasarkan pemikiran Doz dan Prohaald (1987), keunggulan kompetitif yang ada atau yang potensial dari suatu daerah yang menentukan kemampuan industri di daerah tersebut terghantung pada: </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Daya saing faktor-faktornya yakni, kekuatan relatif faktor-faktor produksinya yang mencakup sumber daya fisik, sumber daya manusia dan teknologinya.</li>
<li>Daya saing atau kekuatan relatif perusahaan-perusahaan di daerah tersebut. </li>
</ol><br />
Selain itu, menurut Doz dan Prohalad ketika daya saing faktor-faktor suatu daerah tinggi dan perusahaan-perusahaan lokalnya sangat kompetitif, maka industri di daerah tersebut akan berkembang pesat. Apabila daya saing perusahaan-perusahaan yang ada di daerah tinggi, namun daya saing faktor-faktornya rendah, maka akan timbul tekanan bagi investasi ke luar daera (outward investment), yakni inbvestasi ke daerah-daerah lain yang memiliki daya saing faktor yang tinggi atau perusahaan-perusahaan di suatu daerah rendah, sedangkan faktor-faktor yang dimiliki daerah tersebut tinggi, maka akan timbul investasi ke dalam (inward investment) untuk industri-industri di mana perusahaan-perusahaan tersebut berbeda. </div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-68943860925078099032012-02-12T23:59:00.000-08:002012-02-13T00:00:02.134-08:00Pengentasan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat<div style="text-align: justify;"><b> </b>Udah lama gak posting kali ini Tugas Akuntansi akan membahas bab tentang <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2012/02/pengentasan-kemiskinan-dan-pemberdayaan.html" target="_blank">Pengentasan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat.</a> Daripada berlama-lama, mari saya bagikan artikel tentang <b style="color: red;">Pengentasan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat.</b> Semoga Bermanfaat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>I. PERTUMBUHAN, KESENJANGAN DAN KEMISKINAN</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
Data 1970 – 1980 menunjukkan ada korelasi positif antara laju pertumbuhan dan tingkat kesenjangan ekonomi. Semakin tinggi pertumbuhan PDB/pendapatan perkapita, semakin besar perbedaan sikaya dengan simiskin. Penelitian di Asia Tenggara oleh Ahuja, dkk (1997) menyimpulkan bahwa selama periode 1970an dan 198an ketimpangan distribusi pendapatan mulai menurun dan stabil, tapi sejak awal 1990an ketimpangan meningkat kembali di LDC’s dan DC’s seperti Indonesia, Thaliland, Inggris dan Swedia. Janti (1997) menyimpulkan semakin besar ketimpangan dalam distribusi pendapatan disebabkan oleh pergeseran demografi, perubahan pasar buruh, dan perubahan kebijakan publik. Perubahan pasar buruh ini disebabkan oleh kesenjangan pendapatan dari kepala keluarga dan semakin besar saham pendapatan istri dalam jumlah pendapatan keluarga.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Hipotesis Kuznets ada korelasi positif atau negatif yang panjang antara tingkat pendapatan per kapita dengan tingkat pemerataan distribusi pendapatan. Dengan data cross sectional (antara negara) dan time series, Simon Kuznets menemnukan bahwa relasi kesenjangan pendapatan dan tingkat pendapatan perkapita berbentuk U terbalik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Banyak studi untuk menguji hipotesis Kuznets dengan hasil:<br />
• Sebagian besar mendukung hipotesis tersebut, tapi sebagian lain menolak<br />
• Hubungan positif pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan hanya dalam jangka panjang dan ada di DC’s<br />
• Kurva bagian kesenjangan (kiri) lebih tidak stabil daripada porsi kesenjangan menurun sebelah kanan.<br />
Deininger dan Squire (1995) dengan data deret waktu mengenai indeks Gini dari 486 observasi dari 45 LDC’s dan DC’s (tahun 1947-1993) menunjukkan indeks Gini berkorelasi positif antara tahun 1970an dengan tahun 1980an dan 1990an.<br />
Anand dan Kanbur (1993) mengkritik hasil studi Ahluwalia (1976) yang mendukung hipotesis Kuznets. Keduanya menolak hipotesis Kuznets dan menyatakan bahwa distribusi pendapatan tidak dapat dibandingkan antar Negara, karena konsep pendapatan, unit populasi dan cakupan survey berbeda.<br />
Ravallion dan Datt (1996) menggunakan data India:</div><div style="text-align: justify;"><br />
• proxy dari pendapatan perkapita dengan melogaritma jumlah produk domestik (dalam nilai riil) per orang (1951=0)<br />
• proxy tingkat kesenjangan adalah indeks Gini dari konsumsi perorang (%)</div><div style="text-align: justify;"><br />
Hasilnya menunjukkan tahun 1950an-1990an rata-rata pendapatan perkapita meningkat dan tren perkembangan tingkat kesenjangan menurun (negative).<br />
Ranis, dkk (1977) untuk China menunjukkan korelasi negative antara pendapatan dan kesenjangan.<br />
<b><br />
II. BEBERAPA INDIKATOR KESENJANGAN DAN KEMISKINAN</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
1. Indikator Kesenjangan<br />
Ada sejumlah cara untuk mrngukur tingkat kesenjangan dalam distribusi pendapatan yang dibagi ke dalam dua kelompok pendekatan, yakni axiomatic dan stochastic dominance. Yang sering digunakan dalam literatur adalah dari kelompok pendekatan pertama dengan tiga alat ukur, yaitu the generalized entropy (GE), ukuran atkinson, dan koefisien gini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Yang paling sering dipakai adalah koefisien gini. Nilai koefisien gini berada pada selang 0 sampai dengan 1. Bila 0 : kemerataan sempurna (setiap orang mendapat porsi yang sama dari pendapatan) dan bila 1 : ketidakmerataan yang sempurna dalam pembagian pendapatan.0</div><div style="text-align: justify;"><br />
Kurva Lorenz, Kumulatif presentase dari populasi, Yang mempunyai pendapatan<br />
Ide dasar dari perhitungan koefisien gini berasal dari kurva lorenz. Semakin tinggi nilai rasio gini, yakni mendekati 1 atau semakin jauh kurva lorenz dari garis 45 derajat tersebut, semakin besar tingkat ketidakmerataan distribusi pendapatan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Ketimpangan dikatakan sangat tinggi apabilai nilai koefisien gini berkisar antara 0,71-1,0. Ketimpangan tinggi dengan nilai koefisien gini 0,5-0,7. Ketimpangan sedang dengan nilai gini antara 0,36-0,49, dan ketimpangan dikatakan rendah dengan koefisien gini antara 0,2-0,35.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Selain alat ukur diatas, cara pengukuran lainnya yang juga umum digunakan, terutama oleh Bank Dunia adalah dengan cara jumlah penduduk dikelompokkan menjadi tiga group : 40% penduduk dengan pendapatan rendah, 40% penduduk dengan pendapatan menengah, dan 20% penduduk dengan pendapatan tinggi dari jumlah penduduk. Selanjutnya, ketidakmerataan pendapatan diukur berdasarkan pendapatan yang dinikmati oleh 40% penduduk dengan pendapatan rendah. Menurut kriteria Bank Dunia, tingkat ketidakmerataan dalam distribusi pendapatan dinyatakan tinggi, apabila 40% penduduk dari kelompok berpendapatan rendah menerima lebih kecil dari 12% dari jumlah pendapatan. Tingkat ketidakmerataan sedang, apabila kelompok tersebut menerima 12% sampai 17% dari jumlah pendapatan. Sedangkan ketidakmerataan rendah, apabila kelompok tersebut menerima lebih besar dari 17% dari jumlah pendapatan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
2. Indikator Kemiskinan</div><div style="text-align: justify;"><br />
Batas garis kemiskinan yang digunakan setiap negara ternyata berbeda-beda. Ini disebabkan karena adanya perbedaan lokasi dan standar kebutuhan hidup. Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan batas miskin dari besarnya rupiah yang dibelanjakan per kapita sebulan untuk memenuhi kebutuhan minimum makanan dan bukan makanan (BPS, 1994). Untuk kebutuhan minimum makanan digunakan patokan 2.100 kalori per hari. Sedangkan pengeluaran kebutuhan minimum bukan makanan meliputi pengeluaran untuk perumahan, sandang, serta aneka barang dan jasa. Dengan kata lain, BPS menggunakan 2 macam pendekatan, yaitu pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach) dan pendekatan Head Count Index. Pendekatan yang pertama merupakan pendekatan yang sering digunakan. Dalam metode BPS, kemiskinan dikonseptualisasikan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Sedangkan Head Count Index merupakan ukuran yang menggunakan kemiskinan absolut. Jumlah penduduk miskin adalah jumlah penduduk yang berada di bawah batas yang disebut garis kemiskinan, yang merupakan nilai rupiah dari kebutuhan minimum makanan dan non makanan. Dengan demikian, garis kemiskinan terdiri dari 2 komponen, yaitu garis kemiskinan makanan (food line) dan garis kemiskinan non makanan (non food line).</div><div style="text-align: justify;"><br />
Untuk mengukur kemiskinan terdapat 3 indikator yang diperkenalkan oleh Foster dkk (1984) yang sering digunakan dalam banyak studi empiris. Pertama, the incidence of proverty : presentase dari populasi yang hidup di dalam keluarga dengan pengeluaran konsumsi perkapita dibawah garis kemiskinan, indeksnya sering disebut rasio H. Kedua, the dept of proverty yang menggambarkan dalamnya kemiskinan disuatu wilayah yang diukur dengan indeks jarak kemiskinan (IJK), atau dikenal dengan sebutan proverty gap index. Indeks ini mengestimasi jarak/perbedaan rata-rata pendapatan orang miskin dari garis kemiskinan sebagai suatu proporsi dari garis tersebut yang dapat dijelaskan dengan formula sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;"><b><br />
Pa = (1 / n) ∑i [(z - yi) / z]a</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
Indeks Pa ini sensitif terhadap distribusi jika a >1. Bagian [(z - yi) / z] adalah perbedaan antara garis kemiskinan (z) dan tingkat pendapatan dari kelompok keluarga miskin (yi) dalam bentuk suatu presentase dari garis kemiskinan. Sedangkan bagian [(z - yi) / z]a adalah presentase eksponen dari besarnya pendapatan yang tekor, dan kalau dijumlahkan dari semua orang miskin dan dibagi dengan jumlah populasi (n) maka menghasilkan indeks Pa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Ketiga, the severity of property yang diukur dengan indeks keparahan kemiskinan (IKK). Indeks ini pada prinsipnya sama seperti IJK. Namun, selain mengukur jarak yang memisahkan orang miskin dari garis kemiskinan, IKK juga mengukur ketimpangan di antara penduduk miskin atau penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Indeks ini yang juga disebut Distributionally Sensitive Index dapat juga digunakan untuk mengetahui intensitas kemiskinan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
<b>TEMUAN EMPIRIS</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
1) Distribusi Pendapatan<br />
Studi-studi mengenai distribusi pendapatan di Indonesia pada umumnya menggunakan data BPS mengenai pengeluaran konsumsi rumah tangga dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Data pengeluaran konsumsi dipakai sebagai suatu pendekatan (proksi) untuk mengukur distrubusi pendapatan masyarakat. Walaupun diakui bahwa cara ini sebenarnya mempunyai suatu kelemahan yang serius, data pengeluaran konsumsi bisa memberikan informasi yang tidak tepat mengenai pendapatan, atau tidak mencerminkan tingkat pendapatan yang sebenarnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Akan tetapi, karena pengumpulan data pendapatan di Indonesia seperti di banyak LCDs lainnya masih relatif sulit, salah satunya karena banyak rumah tangga atau individu yang bekerja di sektor informal atau tidak menentu, maka penggunaan data pengeluaran konsumsi rumah tangga dianggap sebagai salah satu alternatif.<br />
Menjelang pertengahan tahun 1997, beberapa saat sebelum krisis ekonomi muncul, ingkat pendapatan per kepala di Indonesia sedah melebihi 1000 dolas AS, dan tingkat ini jauh lebih tinggi. Namun, apa artinya kalau hanya 10% saja dari jumlah penduduk di tanah air yang menikmati 90% dari jumlah PN. Sedangkan, sisanya 80% hanya menikmati 10% dari PN. Atau kenaikan PN selama masa itu hanya dinikmati oleh kelompok 10% tersebut, sedangkan pendapatan dari kelompok masyarakat yang mewakili 90% dari jumlah penduduk tidak mengalami perbaikan yang berarti.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Boleh dikatakan bahwa baru sejak akhir 1970-an, Pemerintah Indonesia mulai memperlihatkan kesungguhan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sejak itu aspek pemerataan dalam trilogi pembangunan semakin ditekankan dan ini didentifikasikan dalam delapan jalur pemerataan. Sudah banyak program-program dari pemerintah pusat hingga saat ini yang mencerminkan upaya tersebut, seperti program serta kebijkan yang mendukung pembangunan industri kecil, rumah tangga dan koperasi, Program Keluarga Sejahtera, Program KB, UMR, UMP, dan lain sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
2) Kemiskinan<br />
Di Indonesia, kemiskinan merupakan salah satu masalah besar. Terutama meliahat kenyataan bahwa laju pengurangan jumlah orang miskin di tanah air berdasarkan garis kemiskinan yang berlaku jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu sejak Pelita I hingga 1997 (sebelum krisis eknomi). Berdasarkan fakta ini selalu muncul pertanyaan, apakah memang laju pertymbuhan yang tingii dapat mengurangi tingkat kemiskinan atau apakahmemang terdapat suatu korelasi negatif yang signifikan antara tingkat pertumbuhan dan presentase jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan?.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Kalau dilihat data dari Asia dalam sstudinya Dealolikar dkk. (2002), kelihatannya memang ada perbedaan dalam presentase perubahan kemiskinan antara kelompok negara dengan leju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan kelompoknegara dengan pertumbuhan yang rendah. Seperti China selama tahun 1994-1996 pertumbuhan PDB riil rata-rata per tahun 10,5%, tingkat penurunan kemiskinan per kapita selama periode tersebut sekitar 15,5%, yakni dari 8,4% ke 6,0% dari jumlah populasinya. Sedangkan, misalnya Bangladesh dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata per tahun hanya 3,1% selama 1992-1996, tingkat penurunan kemiskinannya per kapita hanya 2,5%. Ada sejumlah negara, termasuk Indonesia, yang jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan bertambah walaupun ekonominya tumbuh positif.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Seperti telah dibahas sebelumnya, banyak studi empiris yang memang membuktikan adanya suatu relasi trade off yang kuat antara laju pertumbuhan pendapatan dan tingkat kemiskinan, namun hubungan negatif tersebut tidak sistematis. Namun, dari beberapa studi empiris yang pernah dilakukan, pendekatan yang digunakan berbeda-beda dan batas kemiskinan yang dipakai beragam pula, sehingga hasil atau gambaran mengenai hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan juga berbeda.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>III. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN</b><br />
Faktor yang berpengaruh pada tingkat kemiskinan:<br />
1. Pertumbuhan<br />
2. Tingkat Pendidikan<br />
3. Struktur Ekonomi</div><div style="text-align: justify;"><br />
<b>KEBIJAKAN ANTI KEMISKINAN</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
Kebijakan anti kemiskinan dan distribusi pendapatan mulai muncul sebagai salah satu kebijakan yang sangat penting dari lembaga-lembaga dunia, seperti Bank Dunia, ADB,ILO, UNDP, dan lain sebagainya.<br />
Tahun 1990, Bank Dunia lewat laporannya World Developent Report on Proverty mendeklarasikan bahwa suatu peperangan yang berhasil melawan kemiskinan perlu dilakukan secara serentak pada tiga front : (i) pertumbuhan ekonomi yang luas dan padat karya yang menciptakan kesempatan kerja dan pendapatan bagi kelompok miskin, (ii) pengembangan SDM (pendidikan, kesehatan, dan gizi), yang memberi mereka kemampuan yang lebih baik untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang diciptakan oleh pertumbuhan ekonomi, (iii) membuat suatu jaringan pengaman sosial untuk mereka yang diantara penduduk miskin yang sama sekali tidak mamu untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan dari pertumbuhan ekonomi dan perkembangan SDM akibat ketidakmampuan fisik dan mental, bencana alam, konflik sosial, dan terisolasi secara fisik.<br />
<br />
<b>IV. Pemberdayaan Masyarakat</b><br />
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi.<br />
Suatu usaha hanya berhasil dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat" apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal juga sebagai subyek. Disini subyek merupakan motor penggerak, dan bukan penerima manfaat atau obyek saja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Pengertian Pemberdayaan Masyarakat sebenarnya mengacu pada kata “Empowerment” , yaitu sebagai upaya mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki oleh masyarakat. Jadi pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan masyarakat nelayan adalah penekanan pada pentingnya masyarakat lokal yang amndiri sebagai suatu sistem yang mengorganisir diri mereka sendiri. Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang demikian tentunya diharapkan memberikanperanan kepada individu bukan sebagai obyek, tetapi sebagai pelaku atau aktor yang menentukan hidup mereka sendiri. Lebih lanjut payne (1997 : 266), mengatakan bahwa:</div><div style="text-align: justify;"><br />
“Empowerment seeks to help clients gain power of decision and action over their own lives by reducing the effect of social or personal blocks to exercising existing power, by increasing capacity and self confidence to use power and by transferring power from the environment to clients”.</div><div style="text-align: justify;"><br />
(Pemberdayaan dipandang untuk menolong klien dengan membangkitkan tenaga dalam mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan sepanjang hidup, termasuk mengurangi efek atau akibat dari gejala- gejala pada masyarakat atau individu untuk melatih agar kekuatan itu tumbuh dengan meningkatkan kapasitas percaya diri, antara lain melalui transfer daya dari lingkungannya).</div><div style="text-align: justify;"><br />
Pendekataan pemberdayaan masyarakat yang berpusat pada manusia (people centered development) melandasi wawasan pengelolaan sumber daya lokal, yang merupakan mekanisme perencanaan yang menekankan pada teknologi pembelajaran sosial dan strategi perumusan program. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengaktualisasikan dirinya.<br />
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keberdayaan masyarakat terletak pada proses pengambilan keputusan sendiri untuk mengembangkan pilihan-pilihan adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan sosial. Oleh karena itu, pemahaman mengenai proses adaptasi masyarakat nelayan terhadap lingkungannya merupakan informasi penting dalam pembangunan yang berorientasi pada manusia (people centered development), yang melandasi wawasan pengelolaan sumber daya lokal (community based resource management).</div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-56647470147581560712011-12-28T01:04:00.000-08:002011-12-28T01:06:01.457-08:00Ringkasan Otonomi Daerah<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-MhkZ_bWlDEU/TcGITTobl4I/AAAAAAAAAbo/07j_2t659-4/s200/otonomi.jpg" width="200" /></div>Di postingan kali ini saya akan membahas tentang Otonomi daerah. <b>Pengertian tentang Otonomi Daerah </b>sudah saya ringkas dari berbagai sumber. Langsung baca ya sob :)<br />
<br />
<b>I. PENGERTIAN OTONOMI DAERAH</b><br />
<a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/12/ringkasan-otonomi-daerah.html" target="_blank"><i>Otonomi daerah</i></a> dapat diartikan sebagai hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Sedangkan yang di maksud Otonomi Daerah adalah wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerah, yang melekat pada Negara kesatuan maupun pada Negara federasi. Di Negara kesatuan otonomi daerah lebih terbatas dari pada di Negara yang berbentuk federasi. Kewenangan mengantar dan mengurus rumah tangga daerah di Negara kesatuan meliputi segenap kewenangan pemerintahan kecuali beberapa urusan yang dipegang oleh Pemerintah Pusat seperti :<br />
1. Hubungan luar negeri<br />
2. Pengadilan<br />
3. Moneter dan keuangan<br />
4. Pertahanan dan keamanan<br />
Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerahnya masing-masing.<br />
<br />
<b>Dampak Positif Otonomi Daerah</b><br />
Dampak positif otonomi daerah adalah memunculkan kesempatan identitas lokal yang ada di masyarakat. Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusat mendapatkan respon tinggidari pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yang berada di daerahnya sendiri. Bahkan dana yang diperoleh lebih banyak daripada yang didapatkan melalui jalur birokrasi dari pemerintah pusat. Dana tersebut memungkinkan pemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta membangun program promosi kebudayaan dan juga pariwisata. Kebijakan-kebijakan pemerintah daerah juga akan lebih tepat sasaran dan tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga akan lebih efisien.<br />
Dampak negative dari otonomi daerah adalah munculnya kesempatan bagi oknum-oknum di tingkat daerah untuk melakukan berbagai pelanggaran, munculnya pertentangan antara pemerintah daerah dengan pusat, serta timbulnya kesenjangan antara daerah yang pendapatannya tinggi dangan daerah yang masih berkembang<br />
Masalah Otonomi Daerah<br />
<br />
Permasalahan Pokok Otonomi Daerah:<br />
1. Pemahaman terhadap konsep desentralisasi dan otonomi daerah yang belum mantap<br />
2. Penyediaan aturan pelaksanaan otonomi daerah yang belum memadai dan penyesuaian peraturan perundangan-undangan yang ada dengan UU 22/ 1999 masih sangat terbatas<br />
3. Sosialisasi UU 22/1999 dan pedoman yang tersedia belum mendalam dan meluas<br />
4. Manajemen penyelenggaraan otonomi daerah masih sangat lemahPengaruh perkembangan dinamika politik dan aspirasi masyarakat serta pengaruh globalisasi yang tidak mudah masyarakat serta pengaruh globalisasi yang tidak mudah dikelola<br />
5. Kondisi SDM aparatur pemerintahan yang belum menunjang sepenuhnya pelaksanaan otonomi daerah<br />
6. Belum jelas dalam kebijakan pelaksanaan perwujudan konsepotonomi yang proporsional kedalam pengaturan konsepotonomi yang proporsional ke dalampengaturan pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional, serta perimbangan keuangan Pusat dan Daerah sesuai prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam kerangka NKRI<br />
<br />
Permasalahan pokok tersebut terefleksi dalam 7 elemen pokok yang membentuk pemerintah daerah yaitu;<br />
1. kewenangan,<br />
2. kelembagaan,<br />
3. kepegawaian,<br />
4. keuangan,<br />
5. perwakilan,<br />
6. manajemen pelayanan publik,<br />
7. pengawasan.<br />
<br />
Sumber-sumber Penerimaan Daerah dalam pelaksanaan desentralisasi meliputi:</div><div style="text-align: justify;"><br />
a) PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)<br />
• Hasil pajak daerah<br />
• Hasil restribusi daerah<br />
• Hasil perusahan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.<br />
• Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah,antara lain hasil penjualan asset daerah dan jasa giro<br />
<br />
b) DANA PERIMBANGAN<br />
• Dana Bagi Hasil<br />
• Dana Alokasi Umum (DAU)<br />
• Dana Alokasi Khusus<br />
<br />
c) PINJAMAN DAERAH<br />
• Pinjaman Dalam Negeri<br />
1. Pemerintah pusat<br />
2. Lembaga keuangan bank<br />
3. Lembaga keuangan bukan bank<br />
4. Masyarakat (penerbitan obligasi daerah)<br />
<br />
• Pinjaman Luar Negeri<br />
1. Pinjaman bilateral<br />
2. Pinjaman multilateral<br />
3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah;<br />
4. hibah atau penerimaan dari daerah propinsi atau daerah Kabupaten/Kota lainnya,<br />
5. penerimaan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan<br />
<br />
<b>II. Peluang Bisnis Ekonomi Serta Tantangan Bisnis di Daerah</b><br />
<i>Pembangunan ekonomi </i>saat ini di Indonesia selama pemerintahan orde baru lebih terfokus pada pertumbuhan ekonomi ternyata tidak membuat daerah di tanah air berkembang dengan baik. Proses pembangunan dan peningkatan kemakmuran sebagai hasil pembangunan selama ini lebih terkonsentrasi di Pusat (Jawa) atau di Ibukota . Pada tingkat nasional memang laju pertumbuhan ekonomi rata-rata pertahun cukup tinggi dan tingkat pendapatan perkapita naik terus setiap tahun (hingga krisis terjadi). Namun,dilihat pada tingkat regional, kesenjangan pembangunan ekonomi antar propinsi makin membesar. <br />
<br />
Di era otonomi daerah dan desentralisasi sekarang ini, sebagian besar kewenangan pemerintahan dilimpahkan kepada daerah. Pelimpahan kewenangan yang besar ini disertai dengan tanggung jawab yang besar pula. Dalam penjelasan UU No.22/1999 ini dinyatakan bahwa tanggung jawab yang dimaksud adalah berupa kewajiban daerah untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan.<br />
<br />
Berangkat dari pemahaman demikian, maka untuk menghadapi berbagai persoalan seperti kemiskinan, pemerintah daerah tidak bisa lagi menggantungkan penanggulangannya kepada pemerintah pusat sebagaimana yang selama ini berlangsung. Di dalam kewenangan otonomi yang dipunyai daerah, melekat pula tanggung jawab untuk secara aktif dan secara langsung mengupayakan pengentasan kemiskinan di daerah bersangkutan. Dengan kata lain, pemerintah daerah dituntut untuk memiliki inisiatif kebijakan operasional yang bersifat pro masyarakat miskin.<br />
<br />
Hubungan antara otonomi daerah dengan desentralisasi, demokrasi dan tata pemerintahan yang baik memang masih merupakan diskursus. Banyak pengamat mendukung bahwa dengan dilaksanakannya otonomi daerah maka akan mampu menciptakan demokrasi atau pun tata pemerintahan yang baik di daerah. Proses lebih lanjut dari aspek ini adalah dilibatkannya semua potensi kemasyarakatan dalam proses pemerintahan di daerah.<br />
<br />
Pelibatan masyarakat akan mengeliminasi beberapa faktor yang tidak diinginkan, yaitu:<br />
<br />
1. Pelibatan masyarakat akan memperkecil faktor resistensi masyarakat terhadap kebijakan daerah yang telah diputuskan. Ini dapat terjadi karena sejak proses inisiasi, adopsi, hingga pengambilan keputusan, masyarakat dilibatkan secara intensif.<br />
<br />
2. Pelibatan masyarakat akan meringankan beban pemerintah daerah (dengan artian pertanggungjawaban kepada publik) dalam mengimplementasikan kebijakan daerahnya. Ini disebabkan karena masyarakat merasa sebagai salah satu bagian dalam menentukan keputusan tersebut. Dengan begitu, masyarakat tidak dengan serta merta menyalahkan pemerintah daerah bila suatu saat ada beberapa hal yang dipandang salah.<br />
<br />
3. Pelibatan masyarakat akan mencegah proses yang tidak fair dalam implementasi kebijakan daerah, khususnya berkaitan dengan upaya menciptakan tata pemerintahan daerah yang baik.<br />
<br />
Perubahan-perubahan yang berkaitan dengan pelaksanaan otonomi daerah ini sangat boleh jadi menimbulkan “cultural shock”, dan belum menemukan bentuk /format pelaksanaan otonomi seperti yang diharapkan. Hal ini berkaitan pula dengan tanggung jawab dan kewajiban daerah yang dinyatakan dalam penjelasan UU No.22/1999, yaitu untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan, dan pemerataan.<br />
<br />
Berkaitan dengan kewenangan dan tanggung dalam pelaksanaan otonomi daerah, maka pemerintah daerah berupaya dengan membuat dan melaksanakan berbagai kebijakan dan regulasi yang berkenaan dengan hal tersebut. Namun dengan belum adanya bentuk yang jelas dalam operasionalisasi otonomi tersebut, maka sering terdapat bias dalam hasil yang di dapat. Pelimpahan kewenangan dalam otonomi cenderung dianggap sebagai pelimpahan kedaulatan. Pada kondisi ini, otonomi lebih dipahami sebagai bentuk redistribusi sumber ekonomi/keuangan dari pusat ke daerah. Hal ini terutama bagi daerah-daerah yang kaya akan sumber ekonomi. Dengan begitu, konsep otonomi yang seharusnya bermuara pada pelayanan publik yang lebih baik, justru menjadi tidak atau belum terpikirkan.<br />
<br />
Kemandirian daerah sering diukur dari kemampuan daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). PAD juga menjadi cerminan keikutsertaan daerah dalam membina penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan di daerah. Keleluasaan memunculkan inisiatif dan kreativitas pemerintah daerah dalam mencari dan mengoptimalkan sumber penerimaan dari PAD sekarang ini cenderung dilihat sebagai sumber prestasi bagi pemerintah daerah bersangkutan dalam pelaksanaan otonomi. Disamping itu, hal ini dapat menimbulkan pula ego kedaerahan yang hanya berjuang demi peningkatan PAD sehingga melupakan kepentingan lain yang lebih penting yaitu pembangunan daerah yang membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya. Euphoria reformasi dalam pelaksanaan pemerintahan di daerah seperti ini cenderung mengabaikan tujuan otonomi yang sebenarnya.<br />
<br />
Otonomi menjadi keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan kewenangan pemerintah di bidang tertentu yang secara nyata ada dan diperlukan serta hidup, tumbuh, dan berkembang di daerah. Sedangkan otonomi yang bertanggung jawab adalah perwujudan pertanggungjawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dan kewenangan daerah dalam wujud tugas dan kewajiban yang harus dipikul oleh daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi, yaitu peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan, dan pemerataan, serta pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah.<br />
<br />
Disamping peluang-peluang yang muncul dari pelaksanaan otonomi daerah, terdapat sejumlah tuntutan dan tantangan yang harus diantisipasi agar tujuan dari pelaksanaan otonomi daerah dapat tercapai dengan baik. Diantara tantangan yang dihadapi oleh daerah adalah tuntutan untuk mengurangi ketergantungan anggaran terhadap pemerintah pusat, pemberian pelayanan publik yang dapat menjangkau seluruh kelompok masyarakat, pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan dan peningkatan otonomi masyarakat lokal dalam mengurus dirinya sendiri.<br />
<br />
Dalam implementasinya, penetapan dan pelaksanaan peraturan dan instrumen baru yang dibuat oleh pemerintah daerah dapat menimbulkan dampak, baik berupa dampak positif maupun dampak negatif. Dampak yang ditimbulkan akan berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung, pada semua segmen dan lapisan masyarakat terutama pada kelompok masyarakat yang rentan terhadap adanya perubahan kebijakan, yaitu masyarakat miskin dan kelompok usaha kecil. Kemungkinan munculnya dampak negatif perlu mendapat perhatian lebih besar, karena hal tersebut dapat menghambat tercapainya tujuan penerapan otonomi daerah itu sendiri.</div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-27225860744359076762011-12-15T07:15:00.000-08:002011-12-15T07:16:29.833-08:00Akuntansi pinjaman subordinasi dan modal pinjaman<div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Pinjaman Subordinasi</b><br />
Adalah pinjaman yang diperoleh berdasarkan suatu perjanjian antara bank dengan pihak lain yang hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi kewajiban tertentu,dan pelunasannya dilakukan paling akhir dari semua simpanan dan pinjaman yang diterima,dalam hal terjadi likuidasi.<br />
<b><br />
Prosedur Akuntansi Pinjaman Subordinasi</b><br />
Prosedur akuntansi berkaitan dengan <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/12/akuntansi-pinjaman-subordinasi-dan.html" target="_blank">pinjaman subordinasi</a> mencakup antara lain,pencatatan saat terjadi transaksi perjanjian pinjaman subordinasi,saat transaksi penerimaan <i>pinjaman subordinasi,</i>saat transaksi pengakuan bunga dan pembayaran bunga,dan transaksi saatbpelunasan atau penyelesaian pinjaman subordinasi.<br />
<br />
<b>Pengungkapan Pinjaman Subordinasi dalam Neraca</b><br />
Transaksi <u>pinjaman subordinasi</u> yang harus diungkapkan dalam catatan atas laporan neraca adalah sebagai berikut :</div><ol><li>Jenis,jangka waktu,tingkat bunga,dan tanggal jatuh tempo pinjaman subordinasi</li>
<li>Jenis mata uang pinjaman subordinasi</li>
<li>Perikatan yang menyertai pinjaman subordinasi</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-31857210297747514562011-12-12T03:24:00.000-08:002011-12-12T03:25:23.636-08:00Toko yang menjual Istri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/12/toko-yang-menjual-istri.html" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG2nPxqEASoDQGZP6FG90Gu1Td3vjLkSzy0sWkLr8mJHIkILJQWoxxTODd12Ir5gxuDMLdsLwijrzRStx8DEW2CxAxiU1DutEmGrEPIkHsjYYbaYNKPvdmwIHw5pVBkLiTLn_nycRtIHQ/" width="320" /></a></div>Nih sob, kali ini saya akan share kisah yang bisa jadi bahan renungan buat kita bagaimana kita harus bersyukur. Nikmati apa yang ada,hehehe..<br />
<br />
<u><b>Langsung kecerita ya.</b></u><br />
<br />
Toko yang menjual istri, baru saja dibuka di sebuah kota . Di sana , laki2 dapat memilih istri.<br />
Di antara instruksi-instruksi yang ada di pintu masuk terdapat instruksi yang menunjukkan bagaimana aturan main untuk masuk toko tersebut.<br />
<br />
<div style="color: #351c75;">“Kamu hanya dapat mengunjungi toko ini SATU KALI”</div><div style="color: #351c75;">Toko tersebut terdiri dari 6 lantai dimana setiap lantai akan menunjukkan sebuah calon kelompok istri. Semakin tinggi lantainya, semakin tinggi pula nilai wanita tersebut.</div><div style="color: #351c75;">Bagaimanapun, ini adalah semacam jebakan. Kamu dapat memilih wanita di lantai tertentu atau lebih memilih ke lantai berikutnya tetapi dengan syarat tidak bisa turun ke lantai sebelumnya kecuali untuk keluar dari toko.</div><div style="color: #351c75;">Lalu, seorang laki2 pun pergi ke toko “istri” tersebut untuk mencari istri…</div><br />
Di lantai 1 terdapat tulisan seperti ini :<br />
Lantai 1 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan dan taat pada Tuhan.<br />
laki2 itu tersenyum,kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.<br />
<div style="color: #351c75;"><br />
</div><div style="color: #351c75;">Di lantai 2 terdapat tulisan seperti ini :</div><div style="color: #351c75;">Lantai 2 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, dan senang anak kecil. Kembali laki2 itu naik ke lantai selanjutnya.</div><br />
Di lantai 3 terdapat tulisan seperti ini :<br />
Lantai 3 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil dan cantik banget.<br />
” Wow”, tetapi pikirannya masih penasaran dan terus naik.<br />
<br />
<div style="color: #351c75;">Lalu sampailah laki2 itu di lantai 4 dan terdapat tulisan Lantai 4 :</div><div style="color: #351c75;">wanita di lantai ini yang memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cantik banget dan suka membantu pekerjaan rumah.</div><div style="color: #351c75;">”Ya ampun !” Dia berseru, ”Aku hampir tak percaya”</div><div style="color: #351c75;">Dan dia tetap melanjutkan ke lantai 5 dan terdapat tulisan seperti ini :</div><br />
Lantai 5 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil,cantik banget,suka membantu pekerjaan rumah, dan memiliki rasa romantis.<br />
Dia tergoda untuk berhenti tapi kemudian dia<br />
melangkah kembali ke lantai 6 dan terdapat tulisan seperti ini :<br />
<div style="color: #351c75;"><br />
</div><div style="color: #351c75;">Lantai 6 : Anda adalah pengunjung yang ke 4.363.012.000. Tidak ada wanita di lantai ini. Lantai ini hanya semata-mata bukti untuk Anda yang tidak pernah puas. Terima kasih telah berbelanja di toko “istri”. Hati-hati ketika keluar toko dan semoga hari yang indah buat Anda.</div><br />
<b>Pesan moral ini bkn cm utk pria tp jg wanita: “Tetaplah slalu merasa puas akan pasangan yg sudah Tuhan sediakan. Jgn terus mencari yg terbaik tp jadikanlah yg baik yg ada dr yg sudah Tuhan sediakan, itulah pasangan yg terbaik bagi kamu seumur hidupmu hingga maut memisahkan.”</b>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-76876980110999853442011-12-12T00:28:00.000-08:002011-12-12T03:38:16.668-08:00Kata-kata bijak dari seorang Albert Einsten<div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="http://chachan7.files.wordpress.com/2011/08/strange-albert-einstein.jpg" /></div><br />
<div style="color: #274e13;"><b>Siapa nih yang gak kenal ma yang namanya Albert Einsten. Seorang yang di cap menjadi seorang jenius,bahkan kalau bicara tentang jenius pasti identik dengan seorang yang bernama Albert Einstein. Nih beberapa kata-kata bijak dari Albert Einsten sob.</b></div><br />
<br />
1. Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.<br />
<br />
2. Sesuatu yang paling sulit dimengerti di dunia ini adalah pajak penghasilan.<br />
<br />
3. Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang luar biasa seandainya seseorang tidak harus menghabiskan hidupnya terhadap hal tersebut.<br />
<br />
” Knowledge is something extraordinary in case someone does not have to spend his life on it. “<br />
<br />
4. Terpuruk dalam masalah merupakan peluang hebat untuk kita.<br />
<br />
5. Saya tidak memiliki bakat tertentu. Saya hanya ingin tahu.<br />
<br />
” I have no particular talent. I am merely inquisitive. “<br />
<br />
6. Jika fakta tidak sesuai dengan teori, rubahlah faktanya.<br />
<br />
” If the facts don’t fit the theory, change the facts “<br />
<br />
7. Semakin hukum matematika menunjukkan realitas, menjadi semakin tidak pasti; semakin pasti, semakin tidak menunjukkan realitas.<br />
<br />
” As far as the laws of mathematics refer to reality, they are not certain; and as far as they are certain, they do not refer to reality. “<br />
<br />
8. Kerja keras bukan untuk sukses tetapi untuk sebuah nilai.<br />
<br />
” Strive not to be a success, but rather to be of value. “<br />
<br />
9. Pelepasan tenaga atom telah merubah segalanya kecuali cara kita berpikir… pemecahan untuk masalah ini tergantung kepada hati nurani umat manusia. Jika saya mengetahuinya, lebih baik saya menjadi pembuat jam tangan.<br />
<br />
” The release of atom power has changed everything except our way of thinking… the solution to this problem lies in the heart of mankind. If only I had known, I should have become a watchmaker. “<br />
<br />
10. Tragedi kehidupan adalah sesuatu yang mati di dalam diri seseorang pada saat dia hidup.<br />
<br />
11. Saya tidak pernah memikirkan masa depan. Masa depan akan segera datang.<br />
<br />
” I never think of the future. It comes soon enough. “<br />
<br />
12. Jika A adalah ‘sukses’, maka rumusnya adalah ‘A=X+Y+Z’, dimana X adalah ‘kerja’, Y adalah ‘bermain’, dan Z adalah jaga mulut anda agar tetap tertutup.<br />
<br />
” If A equals success, then the formula is: A=X+Y+Z. X is work. Y is play. Z is keep your mouth shut. “<br />
<br />
13. ketika seseorang bertanya kepada Einstein, pertanyaan apa yang akan diajukan kepada Tuhan bila dia dapat mengajukan pertanyaan itu, dia menjawab,”Bagaimana awal mula jagad raya ini? Karena segala sesuatu sesudahnya hanya masalah matematika.” Tapi setelah berpikir beberapa saat, dia mengubah pikirannya lalu bilang,”Bukan itu. Saya akan bertanya,”Kenapa dunia ini diciptakan?” Karena, dengan demikian saya akan mengetahui makna hidup saya sendiri.”<br />
<br />
14. Telegraph tanpa kabel tidak sulit untuk dimengerti. Telegraph biasa seperti kucing yang sangat panjang. Anda tarik ekornya di New York, dan mengeong di Los Angeles. Yang tanpa kabel sama saja, hanya tanpa kucingnya.<br />
<br />
” The wireless telegraph is not difficult to understand. The ordinary telegraph is like a very long cat. You pull the tail in New York, and it meows in Los Angeles. The wireless is the same, only without the cat. “<br />
<br />
15. Tuhan tidak bermain dadu.<br />
<br />
” God doesn’t play dice. “<br />
<br />
16. Kelemahan dalam tingkah laku menjadi kelemahan karakter.<br />
<br />
“Weakness of attitude becomes weakness of character.“<br />
<br />
17. Membaca, setelah beberapa waktu, menggelapkan pikiran terlalu jauh dari pencarian kreatif nya. Seseorang yang membaca terlalu banyak dan menggunakan otaknya terlalu sedikit akan menjadi kebiasaan malas untuk berpikir.<br />
<br />
“ Reading, after a certain age, diverts the mind too much from its creative pursuits. Any man who reads too much and uses his own brain too little falls into lazy habits of thinking. “<br />
<br />
18. Ketika ditanya dengan apa perang dunia III akan dilakukan, Einstein menjawab bahwa ia tidak tahu. Tapi dia mengetahui dengan apa perang dunia IV akan dilakukan: Dengan pentungan dan batu!<br />
<br />
” When asked how World War III would be fought, Einstein replied that he didn’t know. But he knew how World War IV would be fought: With sticks and stones! “<br />
<br />
19. Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh.<br />
<br />
” Religion without science is blind. Science without religion is paralyzed. “<br />
<br />
20. Kenyataan hanyalah sebuah ilusi, walaupun terjadi terus menerus.<br />
<br />
” Reality is merely an illusion, albeit a very persistent one. “<br />
<br />
21. Jika teori relativitas terbukti sukses, Jerman akan mengklaim saya sebagai orang Jerman dan Perancis menyatakan bahwa saya seorang penduduk dunia. Seharusnya teori saya terbukti tidak benar, Perancis akan mengatakan saya orang Jerman dan Jerman akan mengatakan saya orang Yahudi.<br />
<br />
“If my theory of relativity is proven successful, Germany will claim me as a German and France will declare that I am a citizen of the world. Should my theory prove untrue, France will say that I am a German and Germany will declare that I am a Jew.“<br />
<br />
22. Nasionalisme adalah penyakit yang kekanak-kanakan. Itu adalah penyakit campak dari ras manusia.<br />
<br />
“Nationalism is an infantile sickness. It is the measles of the human race.“<br />
<br />
23. Sejak ahli matematika menginvasi teori relativitas. Saya tidak mengerti diri saya lagi.<br />
<br />
24. Kaum intelektual memecahkan masalah, para jenius mencegah mereka.<br />
<br />
“Intellectuals solve problems; genuises prevent them.“<br />
<br />
25. Aku meyakini bahwa Dia (Tuhan) tidak bermain dadu.<br />
<br />
“I am convinced that he ( God ) does not play dice.“<br />
<br />
26. Hukum gravitasi tidak berlaku terhadap orang yang sedang jatuh cinta.<br />
<br />
“Gravitation cannot be held responsible for people falling in love.“<br />
<br />
27. Adalah mungkin untuk menjelaskan segala sesuatu secara ilmiah, tetapi itu membuatnya tanpa rasa; itu membuatnya tanpa arti, seperti jika anda menjelaskan Simfony Beethoven sebagai variasi dari tekanan udara.<br />
<br />
“It would be possible to describe everything scientifically, but it would make no sense; it would be without meaning, as if you described a Beethoven symphony as a variation of wave pressure.”<br />
<br />
28. Tugas sains antara lain adalah untuk menemukan keindahan alam.<br />
<br />
29. Di tengah kesulitan terdapat kesempatan.<br />
<br />
“In the middle of difficulty lies opportunity.”<br />
<br />
30. Satu – satunya hal yang bertentangan dengan ilmu pengetahuanku adalah pendidikanku.<br />
<br />
“The only thing that interferes with my learning is my education.”<br />
<br />
31. Ketika anda berpacaran dengan cewek yang manis, satu jam seperti sedetik. Ketika anda duduk di atas tungku panas, sedetik serasa satu jam. Itulah relativitas.<br />
<br />
“When you are courting a nice girl an hour seems like a second. When you sit on a red-hot cinder a second seems like an hour. That’s relativity.”<br />
<br />
32. Itu tidak berarti saya cerdas, Itu hanya karena saya tetap dengan masalah tersebut lebih lama.<br />
<br />
“It’s not that I’m so smart , it’s just that I stay with problems longer.”<br />
<br />
33. Banyak orang mengatakan kepintaran yang menjadikan seseorang Ilmuwan besar. Mereka keliru.. itu adalah karakter.<br />
<br />
“Many people say that the intelligence that make the great scientists. They are mistaken .. it is the characters.”<br />
<br />
34. Masalah penting yang kita hadapi kini tidak dapat kita pecahkan pada tingkat berpikir yang sama seperti ketika kita menciptakan masalah tersebut.<br />
<br />
“We can not solve problems by using the same kind of thinking we used when we created them.”<br />
<br />
35. Hanya ada dua hal yang tidak terbatas, alam semesta dan kebodohan. Dan saya tidak yakin tentang alam semesta.<br />
<br />
“There are only two truly infinite things, the universe and stupidity. And I am unsure about the universe.”<br />
<br />
36. Ada dua cara untuk memahami kehidupan. Cara pertama dengan menyadari bahwa tidak ada hal yang mukjizat. Yang kedua menyadari bahwa semua hal adalah mukjizat.<br />
<br />
“There are only two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as though everything is a miracle.”<br />
<br />
37. Intuisi lebih penting daripada penjelasan. Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan.<br />
<br />
38. Cobalah tidak untuk menjadi seseorang yang sukses, tetapi menjadi seseorang yang bernilai.<br />
<br />
“Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value.”<br />
<br />
39. Seseorang memulai untuk hidup ketika ia dapat hidup diluar dirinya.<br />
<br />
“A person starts to live when he can live outside himself.”<br />
<br />
40. Hal terindah yang dapat kita alami adalah misteri. Misteri adalah sumber semua seni sejati dan semua ilmu pengetahuan.<br />
<br />
<b><span style="color: #274e13;">Bagaimana sob, keren-keren gak kata bijaknya dari Einsten. Jadikan kata-kata tersebut sebagai semangat untuk menjalani hidup ya sob.</span></b>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-35325798622029701172011-12-11T23:46:00.000-08:002011-12-11T23:46:00.600-08:00Kemasan dan Angkutan<b>KEMASAN DAN ANGKUTAN</b><br />
<br />
Sebagian besar eksport-import di angkut melalui laut. Karena itu jasa pelayaran memegang peranan penting. Hambatan yang dialami jasa pelayaran :<br />
<br />
1. Rendahnya kemampuan memuat bongkar barang.<br />
2. Upah buruh yang selalu meningkat <br />
<br />
Untuk mengatasi 2 hambatan timbul gagasan :<br />
• Menggunakan Bantalan-munggah(pullets)<br />
• Menggunakan Peti Kemas apung (Lighters aboart the ship/LASH)<br />
• Peti Kemas ( Container)<br />
• Kapal tangki (Tankers)<br />
• Kapal Curah (Bluk – Carrier)<br />
• Kapal Petak ( Cellular Ship )<br />
<br />
<b>2.1 Faedah Peti Kemas</b><br />
<u style="color: lime;">Peti kemas adalah</u> peti yang terbuat dan logam ke dalam mana barang-barang yang lazim disebut muatan umum (General Cargo) dimasukkan. Sejak pemuatan sampai kepada pembongkaran (bahkan sampai ke tempat yang dituju) barang-barang yang dikirim dengan peti kemas tidak dijamah orang, karena dengan peti itu barang dimuat ke atas kapal dan bersama peti itu pula barang dibongkar dan dalam kapal dan diturunkan ke darat. Peti-Kemas mula-mula diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1958. Keuntungan penggunaan peti kemas dalam pengangkutan barang-bararrg adalah : <br />
<br />
a. Muat-bongkar dapat dilakukan dengan cepat dibandingkan dengan muat-bongkar barang-barang dengan pengepakan konvensional. <br />
<br />
b. Menurunnya persentase kerusakan karena barang-barang disusun secara mantap di dalam peti kemas dan hanya disentuh pada saat pengisian dan pengosongan peti kemas tersebut saja. <br />
<br />
c. Berkurangnya persentase barang-barang yang hilang karena dicuri (Thieft & Pilferage) karena barang-barang tertutup di dalam peti kemas dan logam itu. <br />
<br />
d. Memudahkan pengawasan oleh pemilik barang (Shipper) yang bila perlu dapat menyimpan barangnya ke dalam Peti Kemas di arena pergudangan sendiri. Begitupun si penerima dapat dengan mudah mengawasi pembongkaran di arena pergudangannya sendiri (Door to door service), bilamana dikehendakmya. <br />
<br />
e. Dapat dihindarkan percampuran barang-barang yang sebenarnya tidak boleh bercampur satu sama lain. <br />
<br />
<b>2.2 Peristilahan Peti Kemas</b><br />
Peristilahan Peti Kemas dikenal beberapa istilah khusus perperikemasan seperti : <br />
<br />
<u>a. Cellular Ships (Kapal Petak) </u><br />
Kapal-kapal khusus yang mempunyai rongga (Cells) untuk menyimpan Peti-Kemas yang berukuran standar; yang dapat dimuat dan dibongkar dengan cepat baik dengan mempergunakan mesin-mesin derek dermaga ataupun mempergunakan mesin derek kapal itu sendiri. <br />
<br />
<u>b. T.E.U = Twenty Foot Equivalent Unit (Unit Padanan Duapuluh kaki) </u><br />
Peti-Kemas ini mempunyai ukuran-ukuran baku (sthndar) yang dite tapkan oleh International Shipping Organization (ISO) yaitu 8 kaki lebar x 8 kaki tinggi, sedangkan panjangnya berbeda-beda antara 10 kaki, 20 kaki dan 40 kaki. Ukuran dasar yang dipakai adalah Peti-Kemas dengan ukuran 20 kaki, sehingga dalam per-petikemasan ini dikenal istilah satuan TEU (Twenty Foot Equivalent Unit), dengan kapasitas isi antara 1 5 - 20 ton. <br />
<u><br />
c. F.C.L = Full Container Load (Peti-Kemas Padat Muat) </u><br />
Di dalam pengiriman barang dengan mempergunakan PetiKemas terdapat kemungkinan bahwa suatu Peti-Kemas diisi penuh barang dan satu pemililc (Consignor), dan ditujukan juga untuk satu alamat peneritna. Hal ini lazim disebut dengan istilah FCL (Full Container Load). <br />
<u><br />
d. Consolidation (Konsolidasi) </u><br />
Bilamana beberapa muatan yang terpisah disatukan untuk mengisi satu Peti-Kemas menjadi penuh yang dilakukan oleh pemiik barang sendiri atau oleh EMKL, maupun oleh pelaksana terminal Peti-Kemas, maka hal ini lazim dikenal dengan istilah konsolidasi (Consolidation)<br />
<br />
<u><i>e. L.C.L. (Less than Container Load) </i></u><br />
Peti-Kemas tidak berisi penuh sehingga harus disatukan (dikonsolidasikan) dengan barang lain di pelabuhan pemuatan berikutnya. Hal ini lazim dikenal dengan istilah LCL (Less than Container Load). <br />
<br />
<u><i>f. Reefers (Pendingin) </i></u><br />
Bila seorang pemilik barang mengatakan bahwa ia akan mempergunakan pendingin (Reefers) maka ini berarti bahwa ia bermaksud akan mengirimkan barang-barang dengan kapal Peti-Kemas yang didinginkan (a Refrigerated Container or Ship). <br />
<u><i><br />
g. Stuffing (Penyusunan) </i></u><br />
Penyusunan Peti-Kemas di dalam kapal maupun di terminal Peti-Kemas dikenal dengan istilah Stuffing. <br />
<br />
h. Lain-lain. <br />
Semula Peti-Kemas yang berupa kotak berukuran 8 x 8 x 20 kaki mi dapat diisi hanya melalui mulut pada salah satu ujungnya. Namun perkembangan selanjutnya membutuhkan Peti-Kemas yang juga dapat diisi dan atas (Top Loading), Peti-Kemas berisolasi, Peti-Kemas berpendingin, Peti-Kemas setengah dingin, Peti-Kemas berpintu samping, Peti-Kemas berlapis nylon serta Peti-Kemas dengan rak bagasi. <br />
<br />
<b>2.3 Jenis-jenis Peti Kemas </b><br />
<br />
<i><u>a. RORO (Roll On Roll Off) </u></i><br />
<b><i>Roro adalah</i></b> Peti-Kemas yang beroda, bahkan ada kalanya bermesin sendiri sehingga pemuatannya ke dalam kapal maupun pembongkarannya hanya memerlukan waktu singkat karena kalau dia beroda tinggal menarik saja sedangkan kalau bermesin sendini akan bisa dikemudikan masuk dan keluar dan perut kapal. Perkembangan Peti-Kemas jenis Roro pesat sekali karena memang dirasakan sangat praktis. <br />
<br />
<u><i>b. LASH = Lighters Aboard Ships (Peti Kemas Apung) </i></u><br />
<i><b>Lash adalah</b></i> tongkang-tongkang atau barges baik bermesin sendiri maupun hams ditarik, yang dipakai untuk menyimpan muatan. Tongkang-tongkang mi berfungsi sebagai Peti Kemas dan diangkut dengan kapal yang khusus untuk itu. Singkatnya Lash ini adalah juga Peti-Kemas, tetapi pembongkarannya bisa dilakukan di tengah laut karena mampu diambangkan di atas air dan kemudian dengan menggunakan kapal tunda (untuk yang tidak bermesin sendiri), ditarik ke tempat tujuan. Tongkang yang diperlengkapi dengan mesin sendiri, maka begitu dia mengambang di air, dengan tenaga pendorongnya sendiri tongkang itu akan berlayar ke pelabuhan tujuan tanpa kesulitan. <br />
<u><i><br />
c. Sea-Tram (Peti Kemas Apung Berangkai) </i></u><br />
<i><b>Sea-Tram atau Seabee adalah</b></i> sama dengan LASH di atas, yaitu tongkang-tongkang dan barges-barges yang besar yang berfungsi sebagai Peti-Kemas di laut.Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-46190489908602110902011-12-11T21:39:00.000-08:002011-12-11T21:40:56.737-08:00Jasa AngkutanDalam postingan kali ini saya akan membahas tentang <u>Jasa Angkutan</u>. Tentunya, tiap transaksi jual-beli luar negeri pasti kita membutuhkan <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/12/jasa-angkutan.html" target="_blank"><span style="color: red;">Jasa Angkutan</span></a>. Untuk lebih jelasnya apa itu jasa angkutan bisa kita simak dibawah ini sob.<br />
<br />
Dalam <b><u>perdagangan Internasional</u></b> barang-barang yang sudah siap ekspor (ready for eksport) diangkut melalui salah satu cara sebagai berikut : <br />
<br />
a. melalui angkutan laut; <br />
b. melalui angkutan udara; <br />
c. melalui angkutan darat; <br />
d. melalui jasa kantor pos; <br />
e. melalui angkutan gabungan aneka wahana (combined transport)<br />
<br />
Namun seiring dengan perkembangan pemakaian Peti-Kemas dalam perdagangan Internasional, para pelaksana pengangkutan transport meningkatkan pula penggunaan beberapa jenis alat angkut dalam menyelesaikan tugas-angkutan. Dengan sendirinya para pelaksana itu telah bertindak sebagai pelaksana angkutan gabungan yang bertanggung jawab atas keseluruhan jenis alat angkutan itu.<br />
<ul><li><b>PENGANGKUTAN GABUNGAN</b></li>
</ul>Yang dimaksud <b><u>angkutan gabungan adalah</u></b> pengangkutan barang diangkut sekurang-kurangnya dua alat angkut yang berbeda dari suatu tempat di negara satu ke negara lain. Salah satu kewajiban penjual atau eksportir adalah memepersiapkan barang menjadi siap ekpor dan mengurus pengangkutan. Dalam <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/11/perdagangan-ln-dan-neraca-pembayaran-ln.html" target="_blank"><u>perdagangan Internasional</u></a> barang-barang yang sudah siap ekspor (ready for eksport) diangkut melalui salah satu cara sebagai berikut : <br />
<br />
a. melalui angkutan laut<br />
b. melalui angkutan udara<br />
c. melalui angkutan darat<br />
d. melalui jasa kantor pos<br />
e. melalui angkutan gabungan aneka wahana (combined transport)<br />
<br />
Seorang eksportir dalam menyelenggarakan barang siap ekspor harus mengadakan suatu kontrak angkutan dengan salah satu perusahaan angkutan di atas, sesuai dengan kebutuhannya. Bila suatu barang siap ekspor memerlukan aneka alat angkut sebelum mencapai tempat tujuan (destination/discharging point) secara tradisonal dibutuhkan kontrak tersendiri untuk masing-masing jenis alat-angkut yang dipakai. Misalnya teh sudah siap ekspor Dari kawasan Punak-Sukabumi-Cianjur yang akan dikirim ke London Commodity Exchange misalnya mungkin diangkut dengan kereta api Sukabumi ke Stasiun Kereta api di Tanjung Priok. Dari Tanjung Priok diangkut dengan kapal laut ke Pelabuhan Laut Liverpool Inggeris . Dalam hal ini secara tradisional dibutuhkan 2 (dua) buah kontrak angkutan Priok dan kedua dengan Maskapai Pelayaran seperti Samudra Indonesia untuk angkutan Tanjung Priok-Liverpool.Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-28604022909843832782011-12-10T07:52:00.000-08:002011-12-10T07:52:00.282-08:00Pengertian Sistem Ekonomi Pancasila<b>1. DEFINISI SISTEM EKONOMI PANCASILA</b><br />
<br />
<b><u>Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) merupakan</u></b> sistem ekonomi yang digali dan dibangun dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip dasar yang ada dalam SEP tersebut antara lain berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan. <br />
<br />
Sebagaimana teori ekonomi Neoklasik yang dibangun atas dasar faham liberal dengan mengedepankan nilai individualisme dan kebebasan pasar (Mubyarto, 2002: 68), SEP juga dibangun atas dasar nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, yang bisa berasal dari nlai-nilai agama, kebudayaan, adat-istiadat, atau norma-norma, yang membentuk perilaku ekonomi masyarakat Indonesia. Suatu perumusan lain mengatakan bahwa : “ Dalam Demokrasi Ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai berikut: <br />
<br />
<ul><li>Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan structural ekonomi nasional dan posisi Indonesia dalam perekonomian dunia.</li>
<li>Sistem etatisme dalam arti bahwa negara berserta aparatus ekonomi negara bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.</li>
<li>Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang merugikan masyarakat dan cita-cita keadilan sosial.” (GBHN 1993).</li>
</ul><br />
Seorang pakar senior lain mengatakan bahwa terdapat 5 ciri pokok dari sistem ekonomi Pancasila yaitu : (Mubyarto, 1981).<br />
1. Pengembangan koperasi penggunaan insentif sosial dan moral.<br />
2. Komitmen pada upaya pemerataan.<br />
3. Kebijakan ekonomi nasionalis<br />
4. Keseimbangan antara perencanaan terpusat <br />
5. Pelaksanaan secara terdesentralisasi<br />
<br />
<u><b>2. CIRI – CIRI EKONOMI PANCASILA</b> </u><br />
<ol><li>Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.</li>
<li>Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling mendukung.</li>
<li>Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.</li>
<li>Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama manusia.</li>
</ol>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-47332560790285700482011-12-09T07:59:00.001-08:002011-12-11T21:51:34.521-08:00<b><u>Perbandingan Sistem-Sistem Ekonomi</u></b><br />
<br />
Sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri atas unit-unit dan agen-agen ekonomi serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi, juga saling menopang dan mempengaruhi, (Gregory Grossman. 1984). Unit Ekonomi yang terkait yaitu individu atau kelompok dalam sistem ekonomi yang bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Institusi Ekonomi yaitu sekumpulan norma-norma, aturan main dan cara berpikir yang telah baku, saling terkait dan saling mempengaruhi secara teratur dan kontinue dan memiliki fungsi koordinasi.<br />
<br />
a. Klasifikasi Sistem Ekonomi :<br />
1. Berdasarkan yang mengatur mekanisme :<br />
<br />
a. Sistem Ekonomi Tradisional<br />
Perekonomian yang berada dalam tahap sangat sederhana, terbatas, penduduk sedikit dan saling mengenal. Tujuan produksi tidak mencari keuntungan, berskala produksi kecil hanya untuk memenuhi sendiri, sederhana dan terbatas sehingga rendahnya inovasi dan produktivitas yang mengakibatkan buruknya distribusi pendapatan.<br />
<br />
b. Sistem Ekonomi Komando / Terpimpin<br />
Mekanisme koordinasi berdasarkan komando pusat kekuasaan (produksi, konsumsi dan distribusi). Biasanya beridiologi sosialisme, marxisme dan komunisme.<br />
Model yang digunakan adalah model leontief.<br />
<br />
c. Sistem Ekonomi Pasar<br />
Mengandalkan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran sebagai alat alokasi yang efisien.<br />
<br />
2. Berdasarkan yang mengatur kepemilikan aset :<br />
<br />
a. Sistem Ekonomi Kapitalis<br />
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi. Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara. Dimana aset-aset atau faktor produksi dimiliki swasta atau individu. Tujuan adalah memperoleh laba.<br />
1. Institusi-institusi dalam ekonomi kapitalis :<br />
a. Hak kepemilikan<br />
b. Keuntungan<br />
c. Konsumerisme <br />
d. Kompetisi<br />
e. Harga<br />
<br />
2. Kekuatan dan Kelemahan Perekonomian Kapitalis<br />
Kelemahan :<br />
a. Persaingan bebas<br />
b. Adanya saling mengorbankan<br />
c. Mendorong kebijakan imperialis<br />
d. Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik. <br />
e. Sistsem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).<br />
Kekuatan :<br />
a. Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.<br />
b. Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya. <br />
c. Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil.<br />
b. Sistem Ekonomi sosialis<br />
Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya.<br />
Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat. kemakmuran individu hanya mungkin tercapai jika berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagian besar kepemilikan aset ekonomi merupakan kepemilikan sosial.<br />
Kekuatan dan Kelemahan Perekonomian Sosialis<br />
Kekuatan : <br />
a. Disediakannya kebutuhan pokok Setiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.<br />
b. Didasarkan perencanaan Negara Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.<br />
c. Produksi dikelola oleh Negara Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.<br />
Kelemahan : <br />
a. Teori pertentangan kelas tidak berlaku umum <br />
b. Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan (Maka kreativitas masyarakat tehambat, produktivitas menurun, produksi dan perekonomian akan berhenti).<br />
c. Tidak ada insentive untuk kerja keras (Maka tidak ada dorongan untuk bekerja lebih baik, prestasi dan produksi menurun, ekonomi mundur).<br />
c. Sistem Ekonomi Campuran<br />
Mengkombinasikan segala kekuatan dan kelemahan dari kapitalis dan komunis, (Grossman, 1984). <br />
<br />
<b><u>Ciri-ciri Ekonomi Campuran :</u></b><br />
1. Kedua sektor ekonomi hidup berdampingan <br />
2. Interaksi ekonomi terjadi di pasar <br />
3. Persaingan dalam sistem campuran diperbolehkan<br />
4. Adanya Campur Tangan Pemerintah<br />
5. Alasan perlunya campur tangan pemerintah <br />
<br />
- Mencegah perusahaan-perusahaan besar turut mempengaruhi kebijaksanaan politik dan ekonomi <br />
- Mencegah organisasi buruh (gabungan) menekan pengusaha dalam menentukan harga barangAdminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-37346889111568322052011-12-09T07:47:00.000-08:002011-12-09T07:49:04.436-08:00Pengertian PPn<div class="MsoNormal" style="clear: left; float: left; line-height: 150%; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="245" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRPQYMqDbhuLMuj1sUdX9ZoRIXmqvpUHl5JwLRmbOdOKnMwJ_xeOmxvLz34a7IrWS5Z65UPQlUame9prZm2e97KWmGpyOFYK70XzJiMZ5lhkulKVxpzZ1UDQYKTa4MisewfZXfxKFvU64/s320/Tax.jpg" width="320" /></a> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><u><b>Pajak merupakan</b></u> salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia di samping sumber minyak bumi, gas alam dan tenaga kerja Indonesia yang sangat penting peranannya bagi kelangsungan hidup Bangsa Indonesia.sejak tahun 1950 Indonesia sudah memungut pajak atas lalu lintas barang di dalam masyarakat, yaitu Pajak Peredaran (Barang) yang dalam tahun 1951 diganti dengan Pajak Penjualan dan dipertahankan terus sampai tahun 1985 diganti dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><b><u>Pajak Pertambahan Nilai merupakan</u></b> pajak modern yang belum banyak diterapkan oleh negara-negara di dunia, apalagi negara-negara yang sedang berkembang, dan Indonesia untuk hal iini telah menimba ilmu dari negara-negara Barat yang maju melalui para konsultan asing yang didatangkan di Indonesia dan akhirnya berhasil menyusun rancangan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 yang diterima baik oleh Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PPN menduduki tempat yang sangat penting karena meliputi seluruh lapisan masyarakat dan hasilnya akan mempunyai peranan besar dalam APBN, bahkan diharapkan hasilnya akan lebih besar dari Pajak Penghasilan, karena seluruh rakyat Indonesia akan terlibat dalam PPN dari yang miskin sampai yang kaya. Setiap warga masyarakat akan membeli barang kebutuhan hidupnya yang hampir semua barang merupakan hasil produksi yang kena PPN. Maka dari itu PPN mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian rakyat Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Undang-undang yang mengatur pengenaan <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/12/pengertian-ppn.html" target="_blank">Pajak Pertambahan Nilai (PPN)</a> dan <u style="background-color: red;">Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM)</u> adalah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang ini disebut UU PPN 1984.</span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-1652724687416580172011-11-29T08:10:00.001-08:002011-11-29T08:13:36.924-08:00PERDAGANGAN LN DAN NERACA PEMBAYARAN LN-INDONESIA<b>PERDAGANGAN LN DAN NERACA PEMBAYARAN LN-INDONESIA</b><br />
<br />
A. Teori Perdagangan Internasional<br />
<br />
<b>Perdagangan Internasional</b> adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.<br />
<b><br />
Manfaat perdagangan internasional</b><br />
<br />
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut:<br />
<br />
• Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri<br />
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.<br />
• Memperoleh keuntungan dari spesialisasi<br />
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.<br />
<br />
• Memperluas pasar dan menambah keuntungan<br />
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.<br />
<br />
• Transfer teknologi modern<br />
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.<br />
<br />
<b>B. Perkembangan Ekspor Indonesia</b><br />
<br />
1. Nilai ekspor Indonesia Juli 2009 mencapai US$9,65 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 2,85 % dibanding ekspor Juni 2009. Sebaliknya bila dibanding Juli 2008 mengalami penurunan sebesar 22,98 %.<br />
2. Ekspor nonmigas Juli 2009 mencapai US$8,18 miliar, naik 3,14 % dibanding Juni 2009 sedangkan dibanding ekspor Juli 2008 menurun 15,21 %.<br />
3. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Juli 2009 mencapai US$59,72 miliar atau menurun 27,98 % dibanding periode yang sama tahun 2008, sementara ekspor nonmigas mencapai US$51,08 miliar atau menurun 20,13 %.<br />
<br />
<b>C. Analisis Kebijakan Neraca Pembayaran LN</b><br />
<br />
• Kebijakan ekonomi internasional dalam arti luas adalah tindakan/ kebijakan ekonomi pemerintah yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi komposisi, arah serta bentuk dari pada perdagangan dan pembayaran internasional.<br />
Dalam arti sempit kebijakan ekonomi internasional adalah tindakan/ kebijakan ekonomi pemerintah yang secara langsung mempengaruhi perdagangan dan pembayaran internasional. <br />
<br />
• Instrumen kebijakan ekonomi internasional meliputi : <br />
(1) kebijakan perdagangan internasional; <br />
(2) kebijakan pembayaran internasional; <br />
(3) kebijakan bantuan luar negeri. <br />
<br />
<b>D. Sistematika Neraca Pembayaran LN Indonesia</b><br />
<br />
<a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/11/perdagangan-ln-dan-neraca-pembayaran-ln.html" target="_blank"><i><b>Neraca Pembayaran Internasional</b></i></a> adalah ikhtisar yang tersusun secara sistematis,yang mencatat semua transaksi ekonomi penduduk satu negara dengan penduduk negara lain pada periode waktu tertentu,biasanya satu tahun. Transaksi ekonomi yang dicatat dalam neraca pembayaran internasional,antara lain ekspor dan impor barang/jasa,lalu lintas modal,dan juga utang piutang. Neraca pembayaran internasional sangat berguna karena menunjukan struktur dan komposisi transaksi ekonomi dan posisi keuanganinternasional suatu negara. Untuk lebih rinci, manfaat pencatatan pembayaran internasional adalah sebagai berikut :<br />
<br />
1. Untuk mengetahui keadaan keuangan negara yang terkait dengan pembayaran luar negeri<br />
2. Untuk mengetahui berapa besar sumbangan transaksi ekonomi internasional terhadap penerimaan negara yang bersangkutan<br />
3. Untuk mengetahui dinamika perdagangan luar negeri<br />
4. Sebagai sumber data dan informasi untuk melakukan evaluasi dan analisis kebijakan ekonomi.<br />
<br />
Neraca pembayaran internasional terbentuk dari beberapa komponen. Komponen yang utama adalah sebagai berikut :<br />
<br />
1. Neraca Transaksi Sedang Berjalan (current Account)<br />
Neraca berjalan merupakan jumlah ssaldo dari neraca perdagangan yang terdiri dari :<br />
<br />
neraca perdagangan barang yang mencatat nilai ekspor dan impor barang yang dilakukan negara yang bersangkutan<br />
neraca perdagangan jasa yang mencatat nilai ekspor dan impor jasa yang dilakukan negara yang bersangkutan<br />
transaksi unnilateral yang mencatat transaksi sepihak, yaitu transakasi yang tidak menimbulkan hak atau kewajiban secara yuridis bagi negara yang menerimanya.<br />
<br />
2. Neraca Lalu-Lintas Modal (Capital Account)<br />
Neraca lalu lintas modal mencatat arus modal pemerintah dan swasta yang keluar dan masuk dari dan kedalam negeri.<br />
<br />
Transaksi ekonomi internasional yang dilakukan suatu negara yang dicatat dalam neraca pembayaran internasional dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu transaksi debit dan transaksi kredit. Transaksi debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban bagi penduduk suatu negara untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain,sedangkan transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak wajib penduduk suatu negara untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain.<br />
<br />
Kegiatan impor merupakan ttransaksi debit karena menimbulkan kewajiban bagi negara tersebut untuk melakukan pembayaran devisa (Valuta Asing) keluar negeri, sedangkan ekspor termasuk transaksi kredit karena menimbulkan hak bagi negara tersebut untuk menerima pembayaran devisa (Valuta asing) dari luar negeri.<br />
<br />
Dalam hal neraca perdagangan, ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi pada neraca perdagangan suatu negara, yaitu surplus,devisit,atau seimbang. Surplus terjadi bila ekspor lebih besar dari impor,devisit bila ekspor lebih kecil dari impor,dan seimbang apabila ekspor sama dengan impor. Demikian juga neraca lalu lintas modal. Neraca lalu lintas modal dikatakan surplus apabila arus modal termasuk lebih besar dibanding arus modal keluar,devisit apabila arus modal masuk dibanding arus modal keluar, dan seimbang bila arus modal masuk sama dengan arus modal keluar.Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-8273333966016059582011-11-22T22:03:00.000-08:002011-11-22T22:03:00.405-08:00LUAS PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) YANG DIPERLUKANPemerintah diharapkan dapat memberikan informasi tambahan untuk hal – hal sebagai berikut :<br />
<ol><li>Fokus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembuatan laporan</li>
<li>Kebijakan menghapus/menghentikan aktivitas internal unit kerja pada Laporan aktivitas</li>
<li>Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva - aktiva untuk menentukan biaya depresiasinya</li>
<li>Depresiasi mengenai jenis – jenis transakasi yang masuk dalam penerimaan program dan kebijakan untuk mengalokasikan biaya – biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau unit kerja dalam laporan aktivitas</li>
<li>Kebijakan pemerintah dalam menentukan pendapatan operasi dan non-operasi</li>
<li>Pemerintah harus mengungkapkan secara detail / lengkap dalam catatan (notes) <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/" target="_blank">laporan keuangan</a> mengenai asset modal dan utang jangka panjang</li>
</ol>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-91140254703326740862011-11-22T09:58:00.000-08:002011-11-22T09:58:00.069-08:00Tabel Perbandingan Laporan Keuangan Pemerintah dengan Sektor Swasta<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
table.MsoTableGrid
{mso-style-name:"Table Grid";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-priority:59;
mso-style-unhide:no;
border:solid black 1.0pt;
mso-border-themecolor:text1;
mso-border-alt:solid black .5pt;
mso-border-themecolor:text1;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-border-insideh:.5pt solid black;
mso-border-insideh-themecolor:text1;
mso-border-insidev:.5pt solid black;
mso-border-insidev-themecolor:text1;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tabel Perbandingan Laporan Keuangan Pemerintah dengan Sektor Swasta</span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 0.25in; width: 623px;"><tbody>
<tr style="height: 19.15pt;"> <td colspan="3" style="border: 1pt solid black; height: 19.15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 467.4pt;" width="623"> <div align="center" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PERBEDAAN</span></b></div></td> </tr>
<tr style="height: 19.15pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 19.15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 28.4pt;" width="38"> <div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">No.</span></b></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 19.15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 237.15pt;" width="316"> <div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in -9.9pt 0.0001pt 0in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Laporan Keuangan Departemen Pemerintah</span></b></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 19.15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 201.85pt;" width="269"> <div align="center" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Laporan Keuangan Sektor Swasta</span></b></div></td> </tr>
<tr style="height: 296.55pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 296.55pt; padding: 0in 5.4pt; width: 28.4pt;" valign="top" width="38"> <div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.</span></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.</span></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.</span></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.</span></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.</span></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f.</span></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g.</span></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h.</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 296.55pt; padding: 0in 5.4pt; width: 237.15pt;" valign="top" width="316"> <div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fokus Finansial dan politik</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kinerja diukur secara financial dan non-finansial</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertanggungjawaban kepada parlemen dan masyarakat luas</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berfokus kepada bagian organisasi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Melihat kemasa depan secara detail</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aturan pelaporan ditentukan oleh departemen keuangan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Laporan keuangan diperiksa oleh Treasury</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cash accounting</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 296.55pt; padding: 0in 5.4pt; width: 201.85pt;" valign="top" width="269"> <div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fokus finansial</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagian besar kinerja diukur secara finansial</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditur</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berfokus kepada organisasi menyeluruh</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak dapat melihat kemasa depan secara detail</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aturan pelaporan ditentukan oleh UU, standar akuntansi, pasar modal, dan praktik akuntansi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Laporan keuangan diperiksa oleh auditor independen</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Accrual accounting</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/" target="_blank">Laporan keuangan</a> pemerintah yang buruk dapat menimbulkan implikasi negatif, antara lain :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pengelola dana<span> </span>publik (pemerintah)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Investor akan takut menanamkan modalnya karena laporan keuangan tidak dapat diprediksi yang berakibat meningkatnya risiko investasi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemberi donor akan menguraangi dan menghentikan bantuannya</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kualitas keputusan menjadi buruk</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan kinerja aktual</span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-48134797073382465492011-11-21T23:52:00.000-08:002011-11-21T23:52:00.425-08:00Hak dan Kebutuhan Pemakai Laporan KeuanganPada dasarnya masyarakat atau publik memiliki hak dasar terhadap pemerintah, yaitu :<br />
<br />
a. Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu :<br />
- Mengetahui kebijakan pemerintah<br />
- Mengetahui keputusan yang diambil<br />
- Mengetahui alas an dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan tertentu<br />
<br />
b. Hak untuk diberi informasi (right to be informed)<br />
c. Hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be listened to)<br />
<br />
Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah tersebut dapat diringkas sebagai berikut <br />
<ul><li>Masyarakat membutuhkan informasi atas biaya, harga, dan kualitas pelayanan yang diberikan</li>
<li>Publik ingin mengetahui apakah pemerintah telah melakukan ketaatan fiscal dan ketaatan pada peraturan perundangan atas pengeluaran – pengeluaran yang dilakukan</li>
<li>Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghitung tingkat resiko. Likuiditas, dan solvabilitas</li>
<li>Parlemen dan kelompok politik membutuhkan informasi untuk melakukan fungsi pengawasan</li>
<li>Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen system informasi manajemen</li>
<li>Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi</li>
</ul>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-54587585270662379782011-11-21T21:48:00.000-08:002011-11-21T21:48:00.108-08:00Tujuan Laporan Keuangan menurut SFAC NO 4Tujuan Laporan keuangan organisasi nirlaba menurut statement of Financial Accounting Concepts No. 4 (SFAC 4) adalah :<br />
<br />
<ol><li>Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.</li>
<li>Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelayanan serta kemampuan untuk melanjutkan memberi pelayanan tersebut.</li>
<li>Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.</li>
<li>Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.</li>
<li>Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode</li>
<li>Memberikan informasi bagaimana memperoleh dan membelanjakan kas</li>
<li>Memberikan penjelasan dan intrepetasi untuk membantu pemakai dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.</li>
</ol>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-88076921052112818492011-11-21T09:43:00.000-08:002011-11-21T09:43:00.308-08:00Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik<div style="text-align: left;">Tujuan dan fungsi laporan keuangan secara umum adalah :</div><div style="text-align: left;"><br />
1. Kepatuhan dan Pengelolaan (compliance and stewardship)<br />
Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa agar pengelolaan sumber daya sesuai dengan ketentuan hokum dan peraturan yang ditetapkan.</div><div style="text-align: left;"><br />
2. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective reporting)<br />
Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kinerja dan mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika ada.<br />
</div><div style="text-align: left;">3. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (planning and authorization information)<br />
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas dimasa dating, juga memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.</div><div style="text-align: left;"><br />
4. Kealangsungan organisasi (viability)</div><div style="text-align: left;"><br />
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam mementukan apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) dimasa mendatang.</div><div style="text-align: left;"><br />
5. Hubungan Masyarakat (public relation)</div><div style="text-align: left;"><br />
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas presentasi yang dicapai kepada pemakai yang dipengaruhi karyawan dan masyarakat, juga sebagai alat komunikasi antara public dan pihak yang berkepentingan.</div><div style="text-align: left;"><br />
6. Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures)</div><div style="text-align: left;"><br />
Bagi organisasi pemerintahan, tujuan umum akuntansi dan Laporan keuangan adalah :</div><div style="text-align: left;"><br />
i. Memberikan informasi guna pembuatan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan.</div><div style="text-align: left;"><br />
ii. Memberikan informasi guna mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.<br />
Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik meliputi informasi yang digunakan untuk :</div><div style="text-align: left;"><br />
a. Membandingkan kinerja keuangan actual denga yang dianggarkan.</div><div style="text-align: left;"><br />
b. Menilai kondisi keuangan dan hasil – hasil operasi.</div><div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"><br />
c. Membantu meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah keuangan dan ketentuan lainnya.</div><div style="text-align: left;"><br />
d. Membantu dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.</div><div style="text-align: left;"><br />
Dalam konteks akuntansi sektor publik, jenis informasi yang diberikan untuk pengambilan keputusan adalah terbatas pada informasi yang bersifat financial saja. Informasi financial disini adalah informasi yang dapat diukur dengan satuan monometer. Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah :</div><div style="text-align: left;"><br />
a. Menentukan dan memprediksi aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya finansial jangka pendek unit pemerintah.</div><div style="text-align: left;"><br />
b. Menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit pemerintah dan perubahan – perubahan yang terjadi di dalamnya.</div><div style="text-align: left;"><br />
c. Memonitor kinerja, kesesuaiannya dengan peraturan perundang – undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan.</div><div style="text-align: left;"><br />
d. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan operasional.</div><div style="text-align: left;"><br />
e. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional :</div><ul><li>Untuk menentukan biaya program, fungsi, dan aktivitas sehingga memudahkan analisis dan melakukan perbandingan dengan criteria yang telah ditetapkan, membandingkan dengan kinerja periode – periode sebelumnya, dan dengan kinerja unit pemerintah lain</li>
<li>Untuk mengevaluasi tingkat ekonomi dan efisiensi operasi, program, aktivitas, dan fungsi tertentu di unit pemerintah</li>
<li>Untuk mengevaluasi hasil suatu program, aktivitas, dan fungsi serta efektivitas terhadap pencapaian tujuan dan target</li>
<li>Untuk mengevaluasi tingkat pemerataan (equality) dan keadilan (equity)</li>
</ul><div style="text-align: left;"><br />
</div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-64719456640966043922011-11-20T23:37:00.000-08:002011-11-20T23:37:00.532-08:00Laporan Keuangan Akuntansi Sektor Publik<div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="279" src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSHDNi2ihjxwQUYxF_addfezXLT1fQYUDjohfPoOFuJpXpxfqWQSTLolQ0A" width="320" /></a></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Laporan keuangan akuntansi sektor publik</b> merupakan komponen penting untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik. Selama ini akuntansi identik dengan pelaksanaan akuntabilitas financial saja. Tantangan yang dihadapi akuntabilitas sektor publik adalah sejauh mana akuntansi dapat menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memonitor akuntabilitas manajemen, akuntabilitas politik, dan akuntabilitas kebijakan. Selain itu juga akuntansi juga dijadikan untuk merencanakan dan memetakan arah pertumbuhan dan pembangunan sektor publik. Adanya tuntutan yang semakin besar terhadap pelaksanaan akuntabilitas sektor publik untuk memberikan informasi kepada publik, salah satunya adalah informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan. </div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-45561665882226112422011-11-20T21:26:00.000-08:002011-11-20T21:36:26.113-08:00Akuntansi Sektor Publik<div style="text-align: justify;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="200" src="http://maeshop.com/assets/images/books/BUKU%20TEKS/AKUNTANSI/AKUNTANSI%20SEKTOR%20PUBLIC%20ACC.jpg" width="177" /></a><b>Akuntansi sektor publik</b> berperan untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi secara normatif memiliki tiga aspek, yaitu sifat informasi yang diberikan, kepada siapa informasi tersebut diberikan, dan tujuan informasi itu sendiri. Dilihat dari sisi internal organisasi, laporan keuangan sektor publik merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi eksternal, laporan keuangan merupakan alat pertanggungjawaban kepada publik dan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tantangan yang dihadapi akuntabilitas sektor publik adalah sejauh mana akuntansi dapat menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memonitor akuntabilitas manajemen, akuntabilitas politik, dan akuntabilitas kebijakan. Selain itu juga akuntansi juga dijadikan untuk merencanakan dan memetakan arah pertumbuhan dan pembangunan sektor publik. Laporan keungan pemerintah dan laporan keungan komersial memiliki beberapa perbedaan, meliputi jenis laporan yang dihasilkan, elemen laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, dan teknik akuntansi yang digunakan.</div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-71732647649324964212011-11-17T08:14:00.000-08:002011-11-17T08:19:46.456-08:00Rangkuman APBN 2011<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/11/rangkuman-apbn-2011.html" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="160" src="http://static.inilah.com/data/berita/foto/1417252.jpg" width="320" /></a></div>Bingung mau mosting apa ,mending mosting tugas barusan aja tentang APBN 2011 aja ,heehe. Monggo dilihat sob, kali aja bermanfaat.<br />
<br />
<br />
<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal;">Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal;"> </span><b><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal;">Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah d</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">aftar yang memuat rincian penerimaan negara dan pengeluaran/belanja negara selama satu tahun. APBN ditetapkan dengan undang-undang. Tahun anggaran APBN meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember (disebut tahun fiskal).</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penyusunan APBN</span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pemerintah mengajukan Rancangan APBN dalam bentuk RUU tentang APBN kepada DPR. Setelah melalui pembahasan, DPR menetapkan Undang-Undang tentang APBN selambat-lambatnya 2 bulan sebelum tahun anggaran dilaksanakan.</span></div><h3 style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal;">Pelaksanaan APBN</span></span></h3><div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Setelah APBN ditetapkan dengan Undang-Undang, pelaksanaan <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/11/rangkuman-apbn-2011.html" target="_blank">APBN</a> dituangkan lebih lanjut dengan Peraturan Presiden.</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan perkembangan, di tengah-tengah berjalannya tahun anggaran, APBN dapat mengalami revisi/perubahan. Untuk melakukan revisi APBN, Pemerintah harus mengajukan RUU Perubahan APBN untuk mendapatkan persetujuan DPR.Perubahan APBN dilakukan paling lambat akhir Maret, setelah pembahasan dengan Badan anggaran DPR.<br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam keadaan darurat (misalnya terjadi bencana alam), Pemerintah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya.</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Belanja Negara</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Belanja terdiri atas dua jenis:</span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Belanja Pemerintah Pusat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas pembantuan). Belanja Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan menjadi: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Pembiayaan Bunga Utang, Subsidi BBM dan Subsidi Non-BBM, Belanja Hibah, Belanja Sosial (termasuk Penanggulangan Bencana), dan Belanja Lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Belanja Daerah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah, untuk kemudian masuk dalam pendapatan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/APBD" title="APBD"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;">APBD</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> daerah yang bersangkutan. Belanja Daerah meliputi</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dana Bagi Hasil</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;">Dana Alokasi Umum</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;">Dana Alokasi Khusus</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;">Dana Otonomi Khusus</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><br />
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">F Fungsi APBN</span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">APBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;">pemerintahan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan pembangunan, mencapai pertumbuhan </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;">ekonomi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, meningkatkan </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;">pendapatan nasional</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, mencapai stabitas perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.</span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><i><b>APBN</b></i> mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam suatu tahun anggaran harus dimasukkan dalam <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/11/rangkuman-apbn-2011.html" target="_blank">APBN</a>. Surplus penerimaan negara dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya.</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fungsi otorisasi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, Dengan demikian, pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;">rakyat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fungsi perencanaan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat rencana-rencana untuk medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut agar bisa berjalan dengan lancar.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fungsi pengawasan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;">pemerintah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fungsi alokasi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fungsi distribusi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fungsi stabilisasi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia Tahun 2011 (Ringkasan)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(dalam miliar rupiah)</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 456px;"><tbody>
<tr> <td rowspan="2" style="padding: 0in; width: 202.5pt;" width="270"><br />
</td> <td colspan="2" style="padding: 0in; width: 96pt;" width="128"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2011</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15.75pt;"> <td style="height: 15.75pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">RAPBN</span></div></td> <td style="height: 15.75pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">APBN</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 14.25pt;"> <td style="height: 14.25pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A. Pendapatan Negara dan Hibah</span></div></td> <td style="height: 14.25pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.086.369,6</span></div></td> <td style="height: 14.25pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.104.902</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> I. Penerimaan Dalam Negeri</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.082.630,1</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.101.162,5</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> 1. Penerimaan Perpajakan</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">839.540,3</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">850.255,5</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> a. Pajak Dalam Negeri</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">816.422,3</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">827.246,2</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> b. Pajak Perdagangan Internasional</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">23.118</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">23.009,3</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">243.089,7</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">250.907</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> II. Hibah</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.739,5</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.739,5</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><br />
</td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><br />
</td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">B. Belanja Negara</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.202.046,2</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.229.558,5</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> I. Belanja Pemerintah Pusat</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">823.627</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">836.578,2</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> 1. K/L</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">410.409,2</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">432.779,3</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> 2. Non K/L</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">413.217,9</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">403.798,9</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> II. Transfer Ke Daerah</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">378.419,2</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">392.980,3</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> 1. Dana Perimbangan</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">329.099,3</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">334.324</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">49.319,9</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">58.656,3</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> III. Suspen</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">0</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">0</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><br />
</td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><br />
</td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">C. Keseimbangan Primer</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">726,2</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(9.447,3)</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">D. Surplus/Defisit Anggaran (A – B)</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(115.676,6)</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(124.656,5)</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">E. Pembiayaan</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">115.676,6</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">124.656,5</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> I. Pembiayaan Dalam Negeri</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">118.672,6</span></div></td> <td style="height: 15pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">125.266</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15.75pt;"> <td style="height: 15.75pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> II. Pembiayaan Luar negeri (neto)</span></div></td> <td style="height: 15.75pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(2.995,9)</span></div></td> <td style="height: 15.75pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(609,5)</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15.75pt;"> <td style="height: 15.75pt; padding: 0in;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan</span></div></td> <td style="height: 15.75pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">0</span></div></td> <td style="height: 15.75pt; padding: 0in;"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">0</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-91013621876197117232011-11-15T07:13:00.000-08:002011-11-15T07:22:35.443-08:00Jangan Mengeluh pada Kekurangan Kita<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="240" src="http://agfianto.files.wordpress.com/2010/06/mengeluh.jpg" width="320" /></a></div>Di postingan kali ini saya akan membagikan artikel/cerita yang sekiranya bisa menginspirasi kita bersama. Yang intinya <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/11/jangan-mengeluh-kepada-diri-sendiri.html" target="_blank"><b>Berhentilah Mengeluh terhadap Kekurangan</b></a> kita.<br />
<br />
<div style="color: black;"><b><u><i>Langsung aja sob ,silahkan di simak :</i></u></b></div><br />
<div style="color: red;">Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunya lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan yang retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.</div><div style="color: #20124d;"><br />
</div><div style="color: black;"><span style="color: #20124d;">Selama dua tahun hal ini terjadi setiap hari, Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak bangga akan prestasinya karena sudah melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan yang retak itu merasa malu akan ketidaksempurnaannya dan merasa sangat sedih karena ia hanya bisa memberikan setengah porsi yang seharusnya dapat ia berikan. Setelah dua tahun tertekan akan kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata pada si tukang air, “Saya sungguh malu pada diri saya sendiri dan saya ingin mohon maaf kepadamu.”</span> <span style="color: #274e13;">“Kenapa?” Tanya si tukang air. “Selama dua tahun ini saya hanya mampu membawa setengah porsi air yang seharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan yang telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku itu, saya telah membuatmu rugi.” Kata tempayan itu. Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak dan dalam belas kasihannya ia berkata, “Jika kita kembali ke rumah majikan kita besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan.”</span></div><div style="color: red;"><br />
</div><div style="color: red;">Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan, dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya bocor, dan kembali si tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air atas kegagalannya. Si tukang air berkata pada tempayan retak, “Apakah kamu memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu sedangkan tak ada bunga di sisi tempayan yang tidak retak. Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sisimu, dan setiap hari ketika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, majikan kita takkan dapat menghias rumahnya seindah sekarang.”</div><br />
<b>Kesimpulannya :</b><br />
Setiap dari kita memiliki cacat dan kekurangan. Kita semua adalah tempayan retak. Namun jika kita mau, Allah akan menggunakan kekurangan kita untuk menghiasNya. Di mata Allah yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma. Jangan takut akan kekuranganmu. Ketahuilah, didalam kelemahan kita, kita dapat menemukan kekuatan kita.<br />
<br />
Ayo sob ,udah saatnya berubah. <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/11/jangan-mengeluh-kepada-diri-sendiri.html" target="_blank"><b>Berhenti Mengeluh dan Take Action</b></a> , negara ini membutuhkan pemuda-pemudi yang cerdas jangan yang apatis :DAdminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-89623199175887738312011-11-15T00:21:00.000-08:002011-11-15T07:30:01.697-08:00Penyusutan dan Amortisasi<b>Bismillah</b>, dalam posting kali ini saya akan share sedikit yang saya tahu dalam kuliah <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/" target="_blank">Akuntansi Perpajakan</a> dengan sub bab <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/11/penyusutan-dan-amortisasi.html" target="_blank"><b>Penyusutan dan Amortisasi</b></a>. Sebenarnya saya alergi ama perkuliahan tentang Pajak tapi berhubung Pajak penting ya mau gak mau di pelajari deh.. hehe. Yaudah, nih langsung baca ya. Maap kalau kagak lengkap. hihi<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berdasarkan Pasal 6 ayat (1) Undang Undang nomor 7 tahun 1983 stdtd Undang Undang No. 36 Tahum 2008 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh) pembebanan biaya atas perolehan harta berwujud dan tidak berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun harus dilakukan melalui penyusutan atau amortisasi. Penyusutan aktiva tetap dan amortisasi harta tak berwujud tersebut dapat dibebankan sebagai pengurang penghasilan (biaya fiskal).<br />
Pada dasarnya, tujuan penyusutan dan amortisasi aktiva tetap menurut UU PPh (fiskal) sama dengan menurut akuntansi /komersial. Tujuan penyusutan dan amortisasi komersial dimaksudkan untuk mngalokasikan nilai perolehan ke masa manfaat aktiva tetap dan harta tak berwujud tersebut untuk dapat dibebankan sebagai biaya dalam menghitung laba neto.</span></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Metode penyusutan dan amortisasi dalam aknntansi banyak jenisnya. Namun metode penyusutan dan amortisasi untuk kepentingan penghitungan pajak telah diatur tersendiri dalam UU PPh dengan tujuan adanya keseragaman.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A. Penyusutan Aktiva Tetap (Harta Berwujud)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<b>A.1. Ketentuan tentang Penyusutan menurut pasal 10 UU PPh</b><br />
<br />
1) Harta yang dapat yang dapat disusutkan adalah harta berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun yang digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang menjadi objek pajak, kecuai tanah.<br />
<br />
2) Harta yang tidak dipergunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan tidak boleh disusutkan secara fiskal, misalnya: bangunan untuk tempat tinggal karyawan bukan di daerah terpencil yang ditetapkan Menteri Keuangan. Keuntung penjualan harta tersebut merupakan objek PPh, namun apabila terjadi kerugian tidak dapat dibebankan sebagai biaya fiskal.<br />
<br />
3) Penyusutan aktiva dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan selesainya pengerjaan hrta tersebut. Dengan persetujuan Direktorat Jenderal Pajak, penyusutan dapat dimulai pada bulan harta tersebut dipergunakan.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">A.2. Harga/Nilai Perolehan Aktiva Tetap </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
Penentuan harga prolehan aktiva tetap sangat penting karena harga perolehan menjadi dasar untuk menghitung besarnya biaya penyusutan tiap-tiap tahun. Adapun ketentuan sesuai dengan pasal 10 UU PPh, penentuan harga perolehan aktiva tetap sebagai berikut:<br />
<br />
1) Harga perolehan atau harga penjualan dalam hal terjadi jual beli harta yangtidak dipengaruhi hubungan istimewa adalah jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan atau diterima sedangkan apabila terdapat hubungan istemewa adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima.<br />
<br />
2) Nilai perlehan atau niai penjualan dalam hal terjadi tukar-menukar harta adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan aau diterima berdasarkan harga pasar.<br />
<br />
3) Nilai perolehan atau nilai pengalihan hata yang dialihkan dalam rangka likuidasi, penggabungan, pleburan pemekaran, pemecahan, atau pengmbilalihan usaha adalah jumlah yang seharunya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar, kecualiditetapkan lain oleh Menteri Keuangan.<br />
<br />
4) Dasar penilaian harta yang dialihkan dalam rangka bantuan sumbangan atau hibah:<br />
<br />
a. Yang memenuhi syarat sebagai bukan Objek Pajak bagi yang meneima pengalihan, sama dengan nilai sisa buku dari pihak yang melakukan pengalihan atau nilai yang ditetapkan Direktur Jenderal Pajak.<br />
<br />
b. Yang tidak memenuhi syarat sebagai bukan Objek Pajak bagi yang menerim pengalihan, sama dengan nilai pasar dan harta tersebut.<br />
<br />
5) Dasar penilaian harta yang dialihkan dalam rangka penyetoran modal (inbreng) bagi badan yang menerima pengalihan, sama dengan nilai pasar dari harta tesebut.<br />
<br />
<b>A.3. Waktu Dilakukannya Penyusutan</b><br />
<br />
1. pada bulan dilakukannya pengeluaran; atau <br />
2. pada bulan selesainya pengerjaan suatu harta sehingga penyusutan pada tahun pertama dihitung secara pro-rata; atau <br />
3. dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, pada bulan harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan; atau <br />
4. dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, pada bulan harta tersebut mulai menghasilkan yakni saat mulai berproduksi dan bukan saat diterima atau diperolehnya penghasilan</span>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-23950431774969504802011-11-14T07:58:00.000-08:002011-11-14T08:39:23.119-08:00Penghasilan dan Klasifikasi Penghasilan sebagai Objek Pajak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="280" src="http://www.triplepundit.com/images_site/tax.jpg" width="320" /></a></div>Bismillah ,postingan <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/" target="_blank">Tugas Kuliah</a> yang pertama nih tentang Perpajakan yang yang membahas tentang Tarif Pajak Penghasilan. Monggo dipelajari, kali aja bermanfaat. <br />
<br />
<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Undang – undang Pajak Penghasilan diatur dalam Pasal 4 ayat (1), yaitu penghasilan merupakan setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak atas seluruh penghasilannya. Tidak setiap penghasilan dikenakan Pajak Penghasilan karena dilihat dari fungsi pajak dalam pencapaian kebijakan ekonomi. Undang-undang Pajak Penghasilan menganut prinsip pemajakan atas penghasilan dalam pengertian yang luas, yaitu pajak dikenakan atas setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dari manapun asalnya yang digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak.</span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan memperhatikan tambahan kemampuan ekonomis kepada Wajib Pajak, penghasilan dapat dibagi menjadi :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghasilan dari usaha dan kegiatan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas seperti gaji, penghasilan, dari praktik dokter, akuntan, pengacara, dan lain-lain</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghasilan lain-lain, seperti pembebasan utang, hadiah, dan lain-lain</span><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Klasifikasi Penghasilan sebagai Objek Pajak :</span></i></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penggantian atau timbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadiah dari undian, pekerjaan, kegiatan, atau penghargaan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Laba usaha</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta, termasuk :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu atau anggota yang diperoleh perseroan, persekutuan dan badan lainnya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha atau reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apapun.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan dianggap sebagai penghasilan bagi pihak yang mengalihkan. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis dari pembagian sisa hasil usaha koperasi </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Royalti atau imbalan atas pengguna hak</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">11.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang diterpakan dengan Peraturan Pemerintah</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">12.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keuntungan selisih kurs mata uang asing</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">13.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selisih lebih karena penilaian kembali (revaluasi) aset</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">14.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Premi asuransi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">15.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">16.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenai pajak.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">17.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghasilan dari usaha yang berbasis syariah</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">18.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Imbalan bunga</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">19.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Surplus Bank Indonesia</span><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghasilan tertentu (Perlakuan tersendiri dalam Pengenaan Pajak)</span></i></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghasilan tertentu sebagai penghasilan yang perlu diberikan perlakuan tersendiri dalam pengenaan pajakanya seperti penghasilan bunga deposito dan tabungan lainnya, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di bursa efek, penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan bangunan, serta penghasilan tertentu lainnya.</span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pertimbangan-pertimbagan yang mendasari diberikan pelakuan tersendiri dimaksud, antara lain :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perlu adanya dorongan dalam rangka perkembangan inverstasi dan tabungan masyarakat.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesederhanaan dalam pemungutan pajak.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkurangnya beban administrasi baik bagi wajib pajak maupun Direktorat Jenderal Pajak.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemerataan dalam pengenaan pajaknya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memperhatikan perkembangan ekonomi dan moneter.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Pajak Penghasilan bahwa penghasilan-penghasilan berikut dapat dikenai pajak yang sifat pengenaan final :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghasilan berupa hadiah undian.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghasilan dari transaksi saham sekuritas lainnya, transaksi derivative yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal venture.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan banguna, usaha jasa kontruksi, usaha real estat, dan persewaan tanah dan bangunan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghasilan tertentu lainnya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perlakuan tersediri dalam pengenaan pajak atas jenis penghasilan tersebut termasuk sifat, besarnya, dan tata cara pelaksanaan pembayaran, pemotongan, atau pemungutan diatur dengan peraturan pemerintah. Obligasi dimaksud tersebut surat utang berjangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun, sedangkan surat utang negara meliputi obligasi negara dan surat perbendaharaan negara.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bukan Objek Pajak Penghasilan</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak termasuk kategori penghasilan, walaupun pada hakikatnya adalah penghasilan, undang-undang menjeleskan bahwa tidak semua tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh pajak. Sesuai pasal 4 ayat (3) undangan-undangan pajak penghasilan mengelompokkan penghasilan yang tidak termasuk sebagai objek pajak. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zaka atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat yang berhak atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan social termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan peraturan menteri keuangan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Warisan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti penyertaan modal (perhatikan pengertian badan sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 2 ayat (1) huruf b Undang-Undang Pajak Penghasilan).</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penggantian atau imbahan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan kenikmatan dari wajib pajak atau pemerintah diberikan oleh bukan wajib pajak, wajib pajak yang dikenakan pajak secara final atau wajib pajak yang menggunakan norma perhitungan khusus (deemed profit) sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 15 Undang-Undang PPh.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perserohan terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, BUMN atau BUMD, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi perseroan terbatas, BUMN, atau BUMD yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Iuran yang diterima atau diperoleh dana pension yang pendiriannyantelah disahkan oleh menteri keuangan baik yang dibayar oleh pemberi kerja atau pengawai.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pension (perhatikan anka 7 di atas) dalam bidang-bidang tertentu yang diterapkan dengan keputusan menteri keuangan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagaimana laba yang diterima atau diperoleh perserohan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontak investasi kolektif.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal venture berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">11.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan peraturan menteri keuangan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">12.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan bidang penilaian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yang membandinginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan peraturan menteri keuangan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">13.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh badan penyelenggara jaminan social kepada wajib pajak tertentu, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan peraturan menteri keuangan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghasilan tidak kena pajak (PTKP)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengenaan pajak penghasilan dibebankan terhadap semua wajib pajak orang pribadi atau wajib pajak badan. Untuk menghasilan kena pajak orang pribadi dalam negeri, maka penghasilan netonya dikurangi terlebih daluhu dengan penghasilan tidak kena pajak (PTKP) sebagai berikut :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rp 15.840.000,00 tambahan untuk wajib pajak pribadi.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rp 1.320.000,00 tambahan untuk wajib pajak yang kawin.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rp 15.840.000,00 tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya di gabung dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1).</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rp 1.320.000,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan garis lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wajib pajak A mempunyai seorang istri dengan tanggungan 4 orang anak, apabila memperoleh penghasilan dari 1 pemberi kerja yang sudah dipotong pajak penistrinya ghasilan pasal 21 dan pekerjan tersebut tidak ada hubungannya dengan usaha suami atau anggota keluarga lainnya, besarnya penghasilan tidak kena pajak yang diberikan kepada wajib pajak A adalah sebesar Rp 21.120.000,00 (Rp 15.840.000,00 + Rp 1.320.000,00 + (3 x 1.320.000),sedangkan untuk istrinya, pada saat pemotongan pajak penghasilan pasal 21 oleh pemberi kerja diberikan penghasilan tidak kena pajak sebesar Rp 15.840.000,00. Apabila penghasilan istri harus digabung dengan penghasilan suami, besar penghasilan tidak kena yang diberikan pada wajib pajak A adalah sebesar Rp 36.960.000,00 (Rp 21.120.000,00 + Rp 15.840.000,00).</span></div><br />
Jangan asal copas ya, di edit dulu kali aja ada yang salah.. hihi :DAdminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8028786149627542672.post-40041079472846252492011-11-14T07:44:00.000-08:002011-11-15T07:39:29.528-08:00Blog Kumpulan Tugas Kuliah<div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="320" src="http://www.vancityguy.com/wp-content/uploads/2009/04/confused.jpg" width="228" /></a></div>Bismillah, alhamdulillah jadi juga blog yang udah lama saya impikan yaitu mau bikin blog yang berisikan tentang <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/" target="_blank">Kumpulan Tugas Kuliah</a>. Bukan tanpa alasan mau bikin blog seperti ini, karena dengan blog ini diharapkan mampu membantu teman-teman mahasiswa khususnya anak <b>Fakultas Ekonomi</b> untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh Bapak atau Ibu dosen yang cakep-cakep, hehe :D<br />
<br />
Sekalian berbagi ilmu ama lumayan beramal karena membagikan ilmu yang saya punya di blog ini.<br />
<br />
Well ,langsung aja di nikmat <a href="http://tugas-akuntansi.blogspot.com/" target="_blank">blog saya.</a> Semoga Bermanfaat :)Adminhttp://www.blogger.com/profile/02434410051291757420noreply@blogger.com2