Sebagian besar eksport-import di angkut melalui laut. Karena itu jasa pelayaran memegang peranan penting. Hambatan yang dialami jasa pelayaran :
1. Rendahnya kemampuan memuat bongkar barang.
2. Upah buruh yang selalu meningkat
Untuk mengatasi 2 hambatan timbul gagasan :
• Menggunakan Bantalan-munggah(pullets)
• Menggunakan Peti Kemas apung (Lighters aboart the ship/LASH)
• Peti Kemas ( Container)
• Kapal tangki (Tankers)
• Kapal Curah (Bluk – Carrier)
• Kapal Petak ( Cellular Ship )
2.1 Faedah Peti Kemas
Peti kemas adalah peti yang terbuat dan logam ke dalam mana barang-barang yang lazim disebut muatan umum (General Cargo) dimasukkan. Sejak pemuatan sampai kepada pembongkaran (bahkan sampai ke tempat yang dituju) barang-barang yang dikirim dengan peti kemas tidak dijamah orang, karena dengan peti itu barang dimuat ke atas kapal dan bersama peti itu pula barang dibongkar dan dalam kapal dan diturunkan ke darat. Peti-Kemas mula-mula diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1958. Keuntungan penggunaan peti kemas dalam pengangkutan barang-bararrg adalah :
a. Muat-bongkar dapat dilakukan dengan cepat dibandingkan dengan muat-bongkar barang-barang dengan pengepakan konvensional.
b. Menurunnya persentase kerusakan karena barang-barang disusun secara mantap di dalam peti kemas dan hanya disentuh pada saat pengisian dan pengosongan peti kemas tersebut saja.
c. Berkurangnya persentase barang-barang yang hilang karena dicuri (Thieft & Pilferage) karena barang-barang tertutup di dalam peti kemas dan logam itu.
d. Memudahkan pengawasan oleh pemilik barang (Shipper) yang bila perlu dapat menyimpan barangnya ke dalam Peti Kemas di arena pergudangan sendiri. Begitupun si penerima dapat dengan mudah mengawasi pembongkaran di arena pergudangannya sendiri (Door to door service), bilamana dikehendakmya.
e. Dapat dihindarkan percampuran barang-barang yang sebenarnya tidak boleh bercampur satu sama lain.
2.2 Peristilahan Peti Kemas
Peristilahan Peti Kemas dikenal beberapa istilah khusus perperikemasan seperti :
a. Cellular Ships (Kapal Petak)
Kapal-kapal khusus yang mempunyai rongga (Cells) untuk menyimpan Peti-Kemas yang berukuran standar; yang dapat dimuat dan dibongkar dengan cepat baik dengan mempergunakan mesin-mesin derek dermaga ataupun mempergunakan mesin derek kapal itu sendiri.
b. T.E.U = Twenty Foot Equivalent Unit (Unit Padanan Duapuluh kaki)
Peti-Kemas ini mempunyai ukuran-ukuran baku (sthndar) yang dite tapkan oleh International Shipping Organization (ISO) yaitu 8 kaki lebar x 8 kaki tinggi, sedangkan panjangnya berbeda-beda antara 10 kaki, 20 kaki dan 40 kaki. Ukuran dasar yang dipakai adalah Peti-Kemas dengan ukuran 20 kaki, sehingga dalam per-petikemasan ini dikenal istilah satuan TEU (Twenty Foot Equivalent Unit), dengan kapasitas isi antara 1 5 - 20 ton.
c. F.C.L = Full Container Load (Peti-Kemas Padat Muat)
Di dalam pengiriman barang dengan mempergunakan PetiKemas terdapat kemungkinan bahwa suatu Peti-Kemas diisi penuh barang dan satu pemililc (Consignor), dan ditujukan juga untuk satu alamat peneritna. Hal ini lazim disebut dengan istilah FCL (Full Container Load).
d. Consolidation (Konsolidasi)
Bilamana beberapa muatan yang terpisah disatukan untuk mengisi satu Peti-Kemas menjadi penuh yang dilakukan oleh pemiik barang sendiri atau oleh EMKL, maupun oleh pelaksana terminal Peti-Kemas, maka hal ini lazim dikenal dengan istilah konsolidasi (Consolidation)
e. L.C.L. (Less than Container Load)
Peti-Kemas tidak berisi penuh sehingga harus disatukan (dikonsolidasikan) dengan barang lain di pelabuhan pemuatan berikutnya. Hal ini lazim dikenal dengan istilah LCL (Less than Container Load).
f. Reefers (Pendingin)
Bila seorang pemilik barang mengatakan bahwa ia akan mempergunakan pendingin (Reefers) maka ini berarti bahwa ia bermaksud akan mengirimkan barang-barang dengan kapal Peti-Kemas yang didinginkan (a Refrigerated Container or Ship).
g. Stuffing (Penyusunan)
Penyusunan Peti-Kemas di dalam kapal maupun di terminal Peti-Kemas dikenal dengan istilah Stuffing.
h. Lain-lain.
Semula Peti-Kemas yang berupa kotak berukuran 8 x 8 x 20 kaki mi dapat diisi hanya melalui mulut pada salah satu ujungnya. Namun perkembangan selanjutnya membutuhkan Peti-Kemas yang juga dapat diisi dan atas (Top Loading), Peti-Kemas berisolasi, Peti-Kemas berpendingin, Peti-Kemas setengah dingin, Peti-Kemas berpintu samping, Peti-Kemas berlapis nylon serta Peti-Kemas dengan rak bagasi.
2.3 Jenis-jenis Peti Kemas
a. RORO (Roll On Roll Off)
Roro adalah Peti-Kemas yang beroda, bahkan ada kalanya bermesin sendiri sehingga pemuatannya ke dalam kapal maupun pembongkarannya hanya memerlukan waktu singkat karena kalau dia beroda tinggal menarik saja sedangkan kalau bermesin sendini akan bisa dikemudikan masuk dan keluar dan perut kapal. Perkembangan Peti-Kemas jenis Roro pesat sekali karena memang dirasakan sangat praktis.
b. LASH = Lighters Aboard Ships (Peti Kemas Apung)
Lash adalah tongkang-tongkang atau barges baik bermesin sendiri maupun hams ditarik, yang dipakai untuk menyimpan muatan. Tongkang-tongkang mi berfungsi sebagai Peti Kemas dan diangkut dengan kapal yang khusus untuk itu. Singkatnya Lash ini adalah juga Peti-Kemas, tetapi pembongkarannya bisa dilakukan di tengah laut karena mampu diambangkan di atas air dan kemudian dengan menggunakan kapal tunda (untuk yang tidak bermesin sendiri), ditarik ke tempat tujuan. Tongkang yang diperlengkapi dengan mesin sendiri, maka begitu dia mengambang di air, dengan tenaga pendorongnya sendiri tongkang itu akan berlayar ke pelabuhan tujuan tanpa kesulitan.
c. Sea-Tram (Peti Kemas Apung Berangkai)
Sea-Tram atau Seabee adalah sama dengan LASH di atas, yaitu tongkang-tongkang dan barges-barges yang besar yang berfungsi sebagai Peti-Kemas di laut.
0 comments:
Post a Comment